Sungguh perjalanan yang luar biasa, yang Gleen harus lalui. 8 tahun dengan ketabahan yang diluar akal manusia, seorang anak kecil yang dengan imannya begitu percaya kalau Tuhan tetap sayang sama dia walaupun dia punya jantung tidak sempurna.
Berbagai alternatif cara sudah dilalui oleh keluarga kecil ini untuk mengobati Gleen, sampai kemarin sambil menanti Gleen keluar ruang operasi, eyang kakung dan eyang putrinya bercerita bagaimana pedih hati mereka mendengar cucunya harus dioperasi dengan biaya yang luar biasa untuk orang yang tidak mampu, sampai mereka berkata dengan usia setua ini Tuhan masih menempa mereka dengan perkara Gleen ini. Tapi mereka tidak gentar karena mereka melihat kalau Tuhan sayang sama mereka dan percaya Dia punya rencana yang indah.
Kondisi kemarin memang diluar prediksi pemikiran mereka dan mereka percaya itu karena kekuatan doa yang tidak pernah putus untuk Gleen, begitu luar biasa Tuhan mengirimkan orang-orang pilihannya untuk membantu proses penyembuhan Gleen ini. Perjalanan itu menurut mereka, setelah campur tangan Tuhan melalui aq pertama kali pada tanggal 6 Mei 2012 dan team doaku, itu dahsyat luar biasa. Itu terasa pasti dan jelas semuanya, dimulai dengan tahapan-tahapan yang membuat mereka harus menitikkan airmata dan mengelus dada karena perlakuan tidak menyenangkan waktu mengurus JAMKESDA di DINKES KAB.BOGOR. Sampai dengan tahapan-tahapan penantian menunggu Gleen keluar dari ruang operasi pada tanggal 18 Juni 2012
Operasi ASD sebenarnya antara 2 - 3 jam, tetapi team dokter mengatakan kalau ada kelainan pada serambi kanan dan serambi kiri yang tidak ada jembatan untuk memisahkan darah kotor dan bersih. Dan diatas itu belum keliatan untuk pegangan dari ASO yang nantinya akan menutupi lubang jantung. Dan jika dengan TEE hasilnya tidak bisa, maka Gleen harus dibelah dadanya (yang resikonya sangat tinggi utk anak-anak), tetapi kemarin kami tidak putus berdoa supaya Tuhan mendengar doa itu dan setelah hampir 5 jam, operasi ASD itu dinyatakan berhasil dan tidak perlu dibelah dadanya dan operasi Gleen dinyatakan berhasil.
Praise The Lord, begitu dokter Mulyadi menjelaskan bahwa sudah tidak ada masalah, kami bersatu dalam doa mengucapkan syukur dan membuat kami makin kuat dan makin percaya kalau Tuhan itu sungguh luar biasa.
Terima kasih, Tuhan. Sekali lagi Engkau menyatakan kehendakMu kepadaku untuk melakukan semua dengan penuh kasih dan ketulusan. Walaupun dengan keterbatasanku karena fungsi jantungku yang tinggal 15 % itu bukan kendala melakukan segala sesuatu karena aku percaya aku punya Tuhan yang luar biasa. Terima kasih karena Engkau sudah membuat aku kuat dan tetap berharap padaMu, walaupun kadang kala aku harus menerima cemooh dan kata-kata yang tidak menyenangkan karena sudah tahu sakit dan tidak punya uang tapi masih mikirin orang sakit dan seperti orang sinting yang kurang kerjaan serta untuk pamer (sebenarnya dalam hati aq dengan apa yang sudah aq lakukan 27 tahun ini, aq tidak ingin orang lain tahu apa yg aq kerjakan tetapi atas saran dari beberapa teman yang selalu mendukung aq supaya pekerjaan Tuhan itu menjadi kekuatan bagi orang lain yang berharap kesembuhan untuk keluarga atau orang-orang yang mereka cintai). Tapi aq tahu aq masih waras dan aq hanya tahu bahwa ketika Engkau memanggil aq untuk melakukan sesuatu, aq harus terus melangkah maju tanpa rasa takut dan kuatir. Inilah caraku mengucap syukur sewaktu aku pernah dalam kondisi seperti ini, tidak punya uang dan harus masuk ke RS, dan Tuhan mengirimkan orang-orang yang tepat untuk membantuku. Dalam Engkau, ya Tuhan, aq menjadi berani dan kuat, aq percaya Engkau punya rencana yang luar biasa untuk hidupku dan anak-anak yang membutuhkan uluran tangan kasih orang - orang yang percaya padaMu.
Terima kasih sekali lagi untuk para donatur, team doa LYDIA, team dokter dan perawat RSCM PJT, semua yang simpati dengan Gleen. Tuhan akan membalas apa yang sudah kalian berikan berlipat kali ganda, setiap sen, setiap waktu, setiap doa dan pengharapan. Aq percaya itu. Tuhan memberkati kalian dan keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H