Lihat ke Halaman Asli

Luzay 414

Mahasiswa

Digitalisasi sebagai Kiblat Pembelajaran Masa Kini

Diperbarui: 17 September 2022   06:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kalian tau sendiri kan bahwa pendidikan merupakan hal yang penting setelah kesehatan dan ekonomi sehingga pendidikan tradisional harus mampu menjawab tantangan terkini untuk merubah model pembelajaran baik tingkat SD, SMP, SMA maupun mahasiswa. 

Pada zaman sekarang ini metode pembelajaran yang digunakan ialah metode tatap muka dan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pembelajaran jarak jauh diterapkan berdasarkan situasi atau kondisi saat ini, sekolah juga mengikuti anjuran pemerintah republik Indonesia yang menyuruh kita untuk melaksanakan kegiatan kerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah pun juga dari rumah. Nah kita sekarang ini berada di era new normal, dunia pendidikan dihadapkan pada kenyataan yang sulit. 

Proses pembelajaran yang biasanya di lakukan di dalam kelas kita bisa 4 mata sama guru kita sendiri dan dapat merasakan keluh kesah bersama teman-teman sekarang kita hanya dapat melihat dari hp, laptop saja. Pro kontra muncul di kalangan orang tua, terutama bagi anak yang masih mengenyam pendidikan seperti anak yang baru masuk PAUD, TK. Mereka sangat sulit memahami materi yang di berikan gurunya waktu di sekolahnya, terutama materi kedisiplinan atau karakter dan materi kesehatan dengan menggunakan sastra lisan yang dimodifikasi dan digitalkan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode Riel, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, oobservasi dan refleksi. 

Nah dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Apa sih variabel bebas itu? Variabel bebas adalah digitalisasi sastra lisan pada masa new normal dapat meningkatkan pengetahuan karakter dan kesehatan siswa. Sedangkan variabel terikat sendiri dapat diartikan bahwa pembelajaran berani di era new normal. 

Pada perincian diatas dapat kita contohkan seperti kejadian yang terjadi di tahun 2019 yaitu pandemi covid-19 nah pada kejadian tersersebut telah banyak aspek terutama dibidang pendidikan, hal tersebut membuat sistem pembelajaran harus bisa menyesuaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses digitalisasi dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia serta manfaatnya. Pada penggunaan digitalisasi juga memiliki alternatif metode pembelajaran yang di dalamnya terdapat kelebihan dan kekurangannya. 

Contoh aplikasi digitalisasi yang di gunakan pada masa saat ini seperti YouTube, zoom, Google meet, Google clasroom, media sosial dan lain sebagainya. Sehingga di masa pandemi covid-19 digitalisasi cukup fleksibel untuk diterapkan karena bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dari elemen pendidikan, menjadi sarana untuk memenuhi tujuan pembelajaran dan memudahkan proses pembelajaran. Tetapi disisi lain tidak semua elemen pendidikan dapat dengan mudah mengakses sistem pembelajaran dengan digitalisasi baik dari segi faktor ekonomi maupun teknologi. 

DAFTAR PUSTAKA 

Anna sardiana, Aditama setyo Moekti, DEVOSI 3(2), 15-22, 2022 Nur Dwi sakmono, jurnal penelitian dan ilmu pendidikan, 96-102, 2020

Dina zahrotun ni'mah, Evi chamalah, aida Azizah, jurnal ilmiah SEMANTIKA 3 (01), 84-90, 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline