KONSEP PENGETAHUAN DALAM PANDANGAN ISLAM
Pengetahuan secara garis besar ada dua macam, yaitu: (1) Pengetahuan yang diwahyukan, yang mencakup Al-Qur’an dan hadits. Diperoleh dengan cara menerima, yaitu diwahyukan, jadi ia turundiberikan begitu sajakarena kasih Tuhan; (2) Pengetahuan yang diperolehyang mencakup banyak sekali cabang dan disiplin pengetahuan. Pengetahuan ini didapat dengan cara mencarinya. Alat mencarinya ialah indera, akal, dan hati.
DEFINISI ILMU PENDIDIKAN ISLAM
Ilmu pendidikan Islam adalan ilmu pendidikan berdasarkan Islam. Sumbernya yang berurutan yaitu Al-Qur’an hadits, dan akal. Oleh karena itu, orang Islam mengambil Al-Qur’an sebagai dasar kehidupannya untuk dijadikan sumber ajaran Islam. Inilah pula yang dijadikan dasar bagi Ilmu Pendidikan Islam.
DEFINISI PENDIDIKAN DALAM ISLAM
Pendidikan dalam pandangan Islam ialah usaha agar orang mengenali dan mengakui tempat Tuhan dalam kehidupan ini. Abdurrahman al-Bani (lihat Al-Nahlawi,32) menyimpulkan bahwa pendidikan terdiri dari 4 unsur, yaitu: (1) Menjaga dan memelihara fitrah anak menjelang dewasa (baligh); (2) Mengembangkan seluruh potensi; (3) Mengarahkan seluruh fitrah dan potensi menuju kesempurnaan; dan (4) Dilaksanakan secara bertahap.
TUJUAN UMUM PENDIDIKAN ISLAM
Hakikat Manusia Menurut Islam
Menurut Islam, manusia adalah makhluk ciptaan Allah, ia tidaklah muncul dengan sendirinya atau berada oleh dirinya sendiri. Itulah bukti kekuasaaan Allah SWT. sebagai Al-Khaliq.
Manusia Sempurna Menurut Islam memiliki beberapa kriteria yaitu sebagai berikut (a) Jasmani yang sehat dan kuat serta berketerampilan; (b) Cerdas dan pandai; dan (3) Rohani yang berkualitas tinggi .
Tujuan Umum Pendidikan Islam
Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang sangat kompleks, sehingga mempunyai berbagai tujuan yang khusus. Namun, secara umum tujuan pendidikan Islam antara lain: (a) Muslim yang sempurna, atau manusia yang takwa, atau manusia beriman, atau manusia yang beribadah kepada Allah; dan (b) Muslim yang sempurna itu ialah manusia yang memiliki 9 ciri-ciri muslim sempurna.
KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM
Kurikulum dalam pandangan modern ialah semua yang secara nyata terjadi dalam proses pendidikan di sekolah. Suatu kurikulum terdiri atas beberapa komponen, yaitu: (a) Tujuan; (b) Isi; (c) Metode / proses belajar mengajar; dan (d) Evaluasi.
Kurikulum pendidikan Islam seharusnya mempunyai ciri-ciri, antara lain: (a) Harus menonjolkan mata pelajaran agama dan akhlak; (b) Harus memperhatikan pengembangan menyeluruh aspek pribadi siswa, yaitu aspek jasmani, rohani, dan akal; (c) Memperhatikan keseimbangan antara pribadi dan masyarakat; dunia dan akhirat; jasmani, akal, dan rohani manusia; (d) Memperhatikan seni halus, yaitu ukir, pahat, gambar, tulis indah, dll; serta (e) Memperhatikan perbedaan budaya.
Sedangkan, Kurikulum pada masa Nabi di Madinah, terdiri atas: (a) Membaca Al-Qur’an; (b) Keimanan (rukun iman); (c) Ibadah (rukun Islam); (d) Akhlak; (e) Dasar ekonomi; (f) Dasar politik; (g) Pendidikan jasmani; dan (h) Membaca dan menulis.
GURU DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Guru ialah pendidik yang mengajar dikelas. Islam mendudukkan guru setingkat pada martabat yang tinggi, setingkat dibawah martabat Nabi. Tugas guru ialah mendidik dengan cara mengajar, memberi contoh, membiasakan, dll.
Syarat guru antara lain dewasa, sehat lahir batin, ahli, dan berkepribadian muslim. Sifat guru ialah semua sifat yang mendukung syarat tersebut. Diantara sifat-sifat itu, sifat kasih sayang amat diutamakan.
DANA DAN PERALATAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Peralatan pendidikan adalah semua yang digunakan guru dan murid dalam proses pendidikan. Peralatan ini mencakup perangkat keras dan perangkat lunak. Sedangkan untuk mengadakan peralatan tersebut diperlukan dana. Karena fungsi dana antara lain pengadaan alat-alat, gaji guru dan pegawai, serta pemeliharaan alat-alat.
PROFESIONALISME DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Profesionalisme ialah paham yang mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan oleh orang yang ahli. Guru atau pendidik merupakan profesi yang didapat melalui upaya melatih kemampuan diri yang diperoleh melalui jalan akademik untuk memperoleh keahlian dalam mendidik peserta didik. Karena dalam arti sempit, pendidik merupakan subjek dari pendidikan. Sehingga, Islam menempatkan keprofesinalitas seorang pendidik Islam dalam arti tersendiri.
Pandangan Islam tentang Profesionalisme
Profesi (pekerjaan) menurut Islam harus dilakukan karena Allah. Profesi juga memiliki kriteria berikut: (a) Panggilan hidup (dedikasi), meliputi untuk masyarakat/klien; (b) Keahlian, meliputi memiliki teori, kecakapan diagnostik dan aplikasi, otonomi, kode etik, organisasi profesi, dan pengenalan keahlian yang berhubungan.
Cara Meningkatkan Profesionalisme di Sekolah Islam yaitu dengan menjalankan tugas dengan profesional secara bertahap, yaitu sebagai berikut: (a) Profesionalisme di tingkat yayasan; (b) Profesionalisme di tingkat pimpinan sekolah; (c) Profesionalisme di tingkat tenaga pengajar; dan (d) Profesionalisme di tingkat tata usaha sekolah.
BENTUK BARU SISTEM PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA (SISTEM ALTERNATIF)
Pesantren Kilat
Pesantren kilat merupakan sistem pendidikan seperti pesantren yang berlangsung dalam jangka waktu yang pendek dan biasanya materi yang disampaikan merupakan materi yang paling pokok dalam agama Islam. Kajian Islam tersebut diberikan untuk memberikan wawasan keislaman bagi para santri yang biasanya berasal dari sekolah-sekolah yang berlabel bukan yayasan Islam. Sehingga pengetahuan agama yang diberikan di sekolah pada saat KBM PAI masih kurang. Karena terhitung hanya 2x45 menit per minggu.
Perguruan Silat Tenaga Dalam.
Perguruan silat tenaga dalam juga salah satu sistem pendidikan Islam yang baru di Indonesia yang mendidik siswa untuk bela diri berdasarkan syariat Islam.
METODE PENDIDIKAN ISLAM
Metode pendidikan ialah semua cara yang dilakukan dalam upaya mendidik.
Basic Teaching Model
Model pengajaran menurut Glaser biasa disebut Basic Teaching Model, yang terdiri dari: (a) Instructional objectives; (b) Entering behavior; (c) Intructional procedure; (d) Performance assessment.
Metode Pembinaan Rasa Beragama
Menurut al-Nahlawi, untuk menanamkan rasa iman, ialah sebagai berikut: (a) Metode hiwar (percakapan) Qurani dan Nabawi; (b) Metode kisah Qurani dan Nabawi; (c) Metode amtsal Qurani dan Nabawi; (d) Metode keteladanan; (e) Metode pembiasaan; (f) Metode ‘ibrah dan mau’izah; dan (g) Metode targhib dan tarhib.
PENDIDIKAN DALAM RUMAH TANGGA
Pendidikan anak dalam rumah tangga terutama pendidikan agama ialah pendidikan yang palinh pertama dan utama yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits. Pendidikan Islam bagi anakharus dimulai jauh sebelum kelahirannya. Contohnya antara lain: (a) Memilih pasangan hidup; (b) Menjaga kehamilan; (c) Menggembirakan orang yang melahirkan; (d) Memberi adzan dan iqamah; (e) Mentahnik dan mencukur rambut; (f) Memberi nama yang baik; (g) Mengaqiqahi dan menyusui. Pendidikan dimulai pada saat anak masih dalam kandungan sampai dewasa (besar).
PESANTREN
Pesantren merupakan unit kegiatan belajar beragama yang memiliki elemen berupa pondok, masjid, dan rumah kyai. Ciri utama tujuan pendidikan pesantren antara lain: (a) Memiliki kebijaksanaan menurut ajaran Islam; (b) Memiliki kebebasan yang terpimpin; (c) Berkemampuan mengatur diri sendiri; (d) Memiliki rasa kebersamaan yang tinggi; (e) Menghormati orang tua dan guru; (f) Cinta kepada ilmu; (g) Mandiri; dan (h) Sederhana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H