Lihat ke Halaman Asli

Alasan JD.ID Bangkrut

Diperbarui: 9 Februari 2023   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp


Kabar mengejutkan muncul dari JD.id di bulan Maret 2023. JD.id, platform e-commerce asal China yang beroperasi di Indonesia, mengumumkan bahwa mereka akan menutup layanan mereka di Indonesia pada bulan Maret 2023. Sejak berdiri tahun 2017, JD.id telah membangun basis pelanggan yang lebih besar dari sebelumnya. Dengan alasan tersebut, banyak yang bertanya-tanya mengapa JD.id ingin tutup layanan mereka di Indonesia.

Menurut informasi yang tersedia, alasan utama di balik keputusan JD.id untuk menutup layanan mereka di Indonesia adalah karena mereka gagal memenuhi target penjualan tahunan. Meskipun JD.id berhasil meningkatkan jumlah pelanggan di Indonesia, namun mereka gagal total dalam menarik minat pembeli. Sementara itu, pesaing JD.id, seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak, menikmati tingkat pertumbuhan yang signifikan di pasar Indonesia.

Selain itu, JD.id juga mengakui bahwa salah satu kendala utama yang mereka hadapi adalah keterbatasan dalam manajemen logistik dan distribusi produk. Meskipun JD.id berusaha untuk meningkatkan layanan logistik mereka, tetapi mereka gagal untuk mengimbangi kemajuan kompetitornya di bidang tersebut. Ini berarti bahwa JD.id tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan mereka dengan cepat, yang mempengaruhi tingkat penjualan mereka.

Selain itu, JD.id juga mengakui bahwa mereka tidak dapat mengimbangi tingkat persaingan yang tinggi di pasar Indonesia. Mereka menyadari bahwa mereka tidak dapat bersaing dengan kompetitor utama di pasar Indonesia. Selain itu, JD.id juga mengakui bahwa untuk bersaing dengan kompetitor utama, mereka harus meningkatkan investasi mereka dalam berbagai bidang, termasuk logistik, teknologi, dan layanan pelanggan. Namun, JD.id tidak memiliki cukup dana untuk melakukan hal tersebut.

Untuk menyimpulkan, JD.id memutuskan untuk menutup layanan mereka di Indonesia karena mereka gagal dalam mencapai target penjualan tahunan, karena keterbatasan dalam manajemen logistik dan distribusi produk, serta karena mereka tidak dapat bersaing dengan pesaing utama di pasar Indonesia. Dengan menutup layanan di Indonesia, JD.id berharap dapat menghemat biaya dan berfokus pada pasar yang lebih menguntungkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline