Lihat ke Halaman Asli

Penyebab Bullying di Korea Selatan

Diperbarui: 21 Januari 2023   23:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bullying adalah masalah yang sangat serius di Korea. Ini bisa melibatkan anak-anak muda yang berusia dari 4 hingga 18 tahun, dan juga orang dewasa.

Setiap tahunnya, ada ribuan anak-anak yang terkena bullying di Korea. Menurut survei yang dilakukan oleh Korea Children's Rights Network pada tahun 2019, hampir sepertiga dari anak-anak Korea pernah mengalami bullying.

Bullying di Korea sering berupa intimidasi verbal atau fisik. Intimidasi fisik bisa berupa pukulan, tarikan rambut, ataupun sikap yang mengancam. Intimidasi verbal bisa berupa penghinaan, ejekan, maupun ancaman. Bullying juga bisa menyebabkan gangguan mental dan fisik yang serius.

Bullying terjadi di berbagai lokasi, tapi banyak kasus terjadi di sekolah. Ini bisa terjadi di dalam kelas, di luar kelas, di ruang makan, di taman bermain, dan di toilet.

Korea telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi tingkat bullying. Mereka telah mengumumkan berbagai peraturan dan undang-undang yang mengatur tingkah laku anak-anak. Mereka juga telah membuat program pendidikan untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah bullying.

Namun, masalah ini masih tetap ada di Korea. Untuk mengurangi tingkat bullying di Korea, komunitas harus bekerja bersama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak. Orang dewasa harus mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menghormati satu sama lain dan memahami perasaan orang lain. Ini adalah cara terbaik untuk mengurangi tingkat bullying di Korea.

Penyebab bullying di Korea

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan bullying di Korea. Faktor-faktor ini termasuk:

1. Ketidaksetaraan sosial: Orang-orang yang berasal dari latar belakang sosial yang berbeda sering kali menjadi target bullying. Ini karena orang-orang yang berasal dari latar belakang sosial yang berbeda sering dianggap lebih mudah untuk ditindas.

2. Kompetisi sosial: Anak-anak di Korea seringkali berusaha untuk menunjukkan bahwa mereka lebih baik daripada yang lainnya, dan ini sering mengarah ke bullying.

3. Tekanan akademik: Anak-anak di Korea mengalami tekanan akademik yang tinggi, dan ini dapat menyebabkan anak-anak merasa stres dan marah. Tekanan akademik yang tinggi dapat meningkatkan risiko bullying.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline