Lihat ke Halaman Asli

4 Alasan Pengurusan Administrasi di Indonesia Ribet

Diperbarui: 20 Januari 2023   11:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG


Pengurusan administrasi di Indonesia memang menjadi salah satu masalah yang dihadapi oleh banyak orang. Meskipun ada banyak peraturan yang berlaku di Indonesia, namun masih banyak yang merasa bahwa pengurusan administrasi di Indonesia masih terlalu rumit.

Pertama-tama, proses pengurusan administrasi di Indonesia cenderung tidak transparan dan rumit. Misalnya, untuk memulai sebuah bisnis di Indonesia, Anda harus mengikuti proses yang rumit, yang membutuhkan banyak dokumen dan verifikasi. Proses ini juga dapat memakan waktu lama dan biaya tinggi. Selain itu, banyak peraturan yang berlaku di Indonesia yang membuat pengurusan administrasi menjadi lebih rumit.

Kedua, banyak birokrasi di Indonesia yang membuat pengurusan administrasi menjadi lebih rumit. Banyak pejabat yang mungkin tidak berguna atau bahkan tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal ini membuat proses pengurusan administrasi menjadi lebih lama dan lebih rumit.

Ketiga, tingkat korupsi di Indonesia juga tinggi, yang membuat proses administrasi menjadi lebih rumit. Banyak pejabat yang menerima suap untuk menyelesaikan proses administrasi. Hal ini membuat proses administrasi menjadi lebih lama dan lebih rumit.

Keempat, ada banyak pajak yang harus dibayar di Indonesia, yang membuat proses administrasi menjadi lebih rumit. Selain itu, ada banyak aturan dan regulasi yang harus diikuti, yang membuat proses administrasi menjadi lebih rumit.

Dengan demikian, proses pengurusan administrasi di Indonesia cenderung kompleks dan rumit. Hal ini membuat orang yang ingin mengurus administrasi di Indonesia menjadi lebih sulit. Namun, meskipun ada banyak hambatan, masih ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membuat proses administrasi di Indonesia menjadi lebih sederhana.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline