Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Sekutu Menang Perang Dunia 2

Diperbarui: 15 Januari 2023   04:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perang Dunia II adalah salah satu perang yang paling berdarah dan menghancurkan dalam sejarah manusia. Perang tersebut berlangsung selama 6 tahun, dari tahun 1939 hingga 1945. Sekutu, yang terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Kanada, Australia, dan beberapa negara lainnya, berhasil mengalahkan Axis, yang terdiri dari Jepang, Jerman, dan Italia.


Meskipun Sekutu memiliki banyak keuntungan dari segi fisik, militer, dan ekonomi, kunci kemenangannya adalah strategi. Sekutu memiliki strategi yang lebih baik daripada Axis. Sekutu menggunakan kekuatan militer untuk menyerang Axis dari segala arah. Hal ini membuat Axis sulit untuk melawan. Dengan menggunakan strategi ini, Sekutu berhasil mengalahkan Axis dan mengakhiri Perang Dunia II.

Selain itu, Sekutu juga memiliki keunggulan teknologi. Mereka memiliki lebih banyak teknologi canggih, seperti pesawat, tank, dan senjata berat. Hal ini membuat Sekutu lebih mudah untuk memerangi musuh.

Kemudian, Sekutu juga memiliki keunggulan ekonomi. Negara-negara Sekutu memiliki sumber daya yang lebih dari cukup untuk membiayai perang. Ini membuat mereka lebih banyak yang dapat digunakan untuk mengembangkan teknologi militer canggih dan membangun militer yang kuat.

Sekutu juga memiliki keunggulan politik. Berbagai negara Sekutu memiliki aliansi yang kuat yang memungkinkan mereka untuk bekerja sama dan saling membantu satu sama lain. Hal ini membuat Sekutu lebih kuat daripada Axis.

Perang Dunia II adalah perang yang paling menghancurkan dalam sejarah manusia. Sekutu berhasil menang karena mereka memiliki strategi yang lebih baik, teknologi militer yang canggih, keunggulan ekonomi, dan aliansi politik yang kuat. Dengan semua keunggulan tersebut, Sekutu dapat mengalahkan Axis dan mengakhiri Perang Dunia II.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline