Lihat ke Halaman Asli

Longsor Poros Palopo-Toraja Renggut Sembilan Nyawa

Diperbarui: 26 Juni 2015   19:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="" align="alignleft" width="400" caption="Tampak evakuasi korban longsor di Battang (foto:asdhar)"][/caption]

PALOPO – Bencana tanah longsor kembali terjadi. Kali ini, di poros Palopo – Toraja tepatnya lingkungan Tanete, Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 21.00 Wita 8  Nopember di saat sebagian warga sedang berisitrahat.

Hingga pukul 20.00 Wita tadi malam, dilaporkan jumlah korban tewas yang sudah berhasil dievakuasi mencapai sembilan orang, sementara lima warga lainnya masih dinyatakan hilang, sementara tim penanggulangan bencana masih melakukan penyisiran disekitar lokasi bencana.

Penyisiran tersebut dilakukan oleh petugas gabungan dari tim Rescue Satuan Pemadam Kebakaran Kota Palopo, anggota Tni dan Polri serta bantuan dari masyarakat setempat. Bahkan, penyisiran dilakukan di sepanjang jalur sungai Bambalu. Pasalnya, diduga sebagian korban hanyut terbawa air bah yang menyebabkan longsor dilokasi tersebut.

Ketua Tim Penanggulangan bencana Kota Palopo Letkol Inf Dede Indrazat mengatakan hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan pencarian korban yang masih dinyatakan hilang. Menurutnya, pihaknya membagi dua tim untuk melakukan pencarian tersebut.

Jadi kami membagi dua tim untuk melakukan pencarian, yakni satu tim melakukan pencarian disekitar titik longsor, dan tim lainnya melakukan penyisiran disepanjang tepi sungai Bambalu,” ujar Dede, di lokasi bencana, kemarin.

Dia menambahkan, pihaknya telah mendapatkan bantuan satu unit alat berat dari pemerintah Kota palopo untuk membantu menyingkirkan material timbunan tanah yang menutup sepanjang jalan menuju lokasi yang diduga korban tertimbun.

Jadi, kami kesulitan melakukan evakuasi, karena medan yang harus ditempuh untuk menuju ke lokasi yang banyak korban tewas terhalangi oleh longsor, sehingga kami harus menempuh jalur lain yakni dengan melalintasi hutan disekitar lokasi itu,” ujar Dede.

Dia mengatakan sesuai hasil pencarian yang dilakukan sehari, kemarin, pihaknya telah menemukan sembilan orang dalam kondisi tewas. Empat diantaranya ditemukan tertimbun oleh material longsor, keempat korban tersebut yakni A Lama, 40, Radipa, 35, Samsir,25, Ismail,18. Sementara lima korban lainnya ditemukan hanyut terbawa arus sungai Bambalu yakni Basrah, 13, Oddang,11, Ramuna,58, Nuri,60, dan Isman,20.

Sebagian besar korban tewas yang ditemukan disepanjang sungai Bambalu ditemukan terseret hingga 15 kilometer dari lokasi bencana, dan kami masih terus melakukan penyisiran guna mengantisipasi masih adanya korban yang terseret arus sungai,” ujar Dede.

Selain korban tewas, juga terdapat sebanyak 13 orang yang terluka akibat bencana tersebut. Sebagian besar korban luka saat ini sudah mendapatkan perawtan di RSUD Sawerigading Palopo. Menurut data Tim penanggulangan bencana Kota Palopo, longsor terjadi di 51 titik, yang menyebabkan rumah rusak akibat tertimbun dan hanyut terbawa arus sungai sebanyak 20 unit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline