Lihat ke Halaman Asli

Manajer PLN Palopo Mendadak Dicopot

Diperbarui: 26 Juni 2015   19:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

PALOPO- Manajer PLN Cabang Palopo, I Ketut Wiriana dicopot secara mendadak dari jabatannya, Kamis 29 Oktober. Sampai berita ini dilansir, belum diketahui nama pengganti Wiriana. Berbagai sumber menyebutkan, pencopotan ini karena Wiriana dinilai 'membangkang' dari kebijakan PLN Wilayah Sulsel yang memerintahkan pemadaman bergilir selama delapan jam untuk konsumen PLN di setiap daerah. Sedangkan PLN cabang Palopo sendiri tidak melakukan pemadaman bergilir sesuai petunjuk, dan hanya melakukan pemadaman disaat jumlah pemakaian konsumen sedang padat. Wiriana yang dikonfirmasi via ponselnya, mengakui pergantian dirinya tersebut. Hanya saja, ia membantah bahwa dirinya dicopot karena tidak mengindahkan instruksi pemadaman bergilir selama delapan jam per hari di Kota Palopo. Menurutnya, keluarnya SK tentang pergantian dirinya memang diterimanya secara mendadak, tetapi bukan pencopotan. “Saya pikir tidak demikian, memang SK-nya saya terima secara mendadak, dan harus segera sertijab, namun saya rasa tidak ada hubungannya dengan kebijakan yang saya lakukan di Palopo,” kata Ketut. Dijelaskan Wiriana, kebijakan pemadaman listrik di wilayah PLN Cabang Palopo hanya sesuai dengan kebutuhan saja. Pasalnya, jika pemadaman bergilir dilakukan seperti yang terjadi di daerah lain, yakni delapan jam per hari, maka dikhawatirkan akan terjadi penolakan oleh masyarakat. “Pemadaman bergilir di Palopo memang sengaja dilakukan tidak secara besar-besaran seperti yang terjadi di daerah lain, agar masyarakat tidak terbebani dengan kebijakan pemadaman itu,” ungkapnya. Selain itu, menurut Wiriana, selama ini, ketersediaan daya di Palopo mencukupi untuk tidak dilakukan pemadaman bergilir seperti yang dianjurkan oleh PLN Wilayah Sulsel. “Selama ini ketersediaan daya di Palopo mencukupi meskipun kami tidak melakukan langkah pemadaman bergilir seperti yang terjadi di daerah lain, selain itu untuk mengurangi beban pemakaian listrik, kami juga tidak mengaktifkan lampu jalan selama terjadi beban puncak,” ujar Ketut. (asd/asa)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline