Lihat ke Halaman Asli

Renovasi Pasar Sekanak Mendatangkan Keuntungan

Diperbarui: 23 Juni 2015   21:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14016098001490286289

[caption id="attachment_339518" align="alignnone" width="320" caption="http://tourismresort-indonesia.blogspot.com/"][/caption]

Pasar Sekanak, pasar ini sudah ada sejak jaman Penjajahan Belanda, Pembanggunan Pasar Sekanak, awalnya didahului oleh keinginan Pemerintah Kolonial Belanda untuk “menyeragamkan” sistem sosial dan ekonomi di daerah jajahan. Meskipun “mengakui” keberadaan pasar terapung di Sungai Musi dan “pasar-pasar” rakyat yang umumnya berada di muara dan sepanjang tepian anak Sungai Musi, Belanda memandang perlu adanya pasar di daratan.

Karenanya, setelah menduduki Palembang pada tahun 1821, Belanda pun merencanakan pembangunan pasar umum, yang semua aktivitasnya terkonsentrasi di daratan. Hal ini dituliskan J.L. van Sevenhoven, advokat fiskal dari Batavia yang diangkat sebagai Komisaris Belanda di Palembang pada tahun 1822.

[caption id="attachment_339517" align="alignnone" width="500" caption="kabarsumatera.com"]

1401609729874519544

[/caption]

Di seputaran sekanak ini masih banyak terdapat bangunan-bangunan tua jadul peninggalan Belanda, ini dapat dilihat dari desain Ekteriornya. Tetapi beberapa bulan belakangan ini terdengar isu bahwa pemerintah akan mempercantik kawasan sekanak ini. Pemkot Palembang akan "menyulap" Pasar Sekanak menjadi obyek wisata baru di tepian Sungai Musi sebagai daya tarik wisatawan berkunjung ke Kota Pempek.

Pasar Sekanak akan direnovasi sehingga menjadi obyek wisata yang menawarkan berbagai produk khas Palembang mulai dari makanan sampai dengan cenderamata tradisional. konsep pasar tersebut akan menjadi semi modern atau kombinasi pasar modern dan tradisonal. Dengan penataan yang menarik dan fasilitas pendukung memadai menjadi obyek wisata andalan tepian Sungai Musi.

Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang yang akan menjadikan kawasan Pasar Sekanak sebagai pasar wisata di Kota Palembang, dinilai sangat tepat dalam mempercepat perkembangan perekenomian Palembang. Pengamat ekonomi Prof. Dr. Sulbahri Madjir SE, MM mengatakan, kawasan sepanjang sisi perairan Sungai Musi memang memiliki potensi dalam hal perkembangan Palembang. Termasuk dari sektor wisata. Rencana kawasan Sekanak dijadikan pasar wisata, harus didukung penuh dan rencana ini merupakan langkah dalam perkembangan ekonomi masyarakat Palembang.

Dikarenakan nantinya masyarakat bisa menjadi pasar wisata sebagai lokasi mata pencaharian warga. Tapi tentunya pemerintah terlebih dulu membenahi infrastruktur yang ada di lokasi. Jadi nantinya masyarakat sambil belanja bisa berwisata. Namun yang paling penting atau yang utama agar pasar wisata ini bisa terealisasi, perlunya jaminan keamanan. Sehingga jika dirasakan sudah aman, sudah pasti investor akan masuk dan tentunya bisa meningkatkan perekonomian Palembang.

Kurangnya tujuan wisata yang ada di Kota Palembang, memaksa Pemerintah Kota membuat satu konsep wisata yang menyediakan berbagai hal dalam satu lokasi. Lokasi representatif adalah kawasan Sekanak. Pemilihan pasar Sekanak sebagai tempat berdirinya pasar pariwisata, karena lokasinya yang strategis dan merupakan lahan milik pemerintah sehingga mudah untuk diolah.

[caption id="attachment_339519" align="alignnone" width="596" caption="www.ciputranews.com"]

14016101021985633221

[/caption]

Sebuah master plan untuk pasar pariwisata ini, di mulai dari Pasar 16 Ilir melewati BKB dan menuju ke Pasar Sekanak, hal ini dilakukan agar Palembang mempunyai tempat tujuang wisata sehingga para turis yang datang bisa menikmati kota Palembang dalam waktu yang lebih lama. Pasar pariwisata ini dibuat dengan konsep modern, tradisional dan kolonial. Artinya meskipun pasar ini nantinya dibuat dan dikemas dalam bentuk modern, pihkanya tidak menghilangkan kesan tradisional dan juga tidak membuang bangunan heritage yang ada di sekitar Pasar Sekanak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline