Lihat ke Halaman Asli

Nur Laila Alfisahriyah

Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Solusi Praktis Cegah Stunting,Tablet Tambah Darah

Diperbarui: 5 September 2024   05:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Edukasi dan pembagian tablet kerumah-rumah, Dokpri

Pada Sabtu, 10 Agustus 2024, Saya Nur Laila Alfisahriyah, seorang mahasiswi dari Program Studi S1 Farmasi di Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, melaksanakan program kerja individu yang berjudul " Pembagian dan edukasi tablet penambah darah pada ibu hamil " di desa Asam Asam, Kecamatan Jorong, Kabupaten Jorong. 

Awalnya, program ini dimulai dengan observasi bersama bidan desa untuk mengumpulkan data tentang ibu hamil yang menderita anemia. Kemudian, Saya mengunjungi rumah-rumah ibu hamil satu per satu untuk memberikan tablet penambah darah dan memberikan penyuluhan tentang pentingnya penggunaan tablet tersebut bagi kesehatan ibu hamil.

Anemia pada ibu hamil tetap menjadi isu kesehatan yang penting di berbagai negara, termasuk juga di Indonesia. Kurangnya zat besi bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan ibu dan bayi yang dikandungnya. Cara untuk mencegah anemia adalah dengan memberikan tablet tambah darah (TTD). Dalam artikel ini, akan dibahas tentang kepentingan tablet tambah darah (TTD), bagaimana TTD bekerja, serta masalah dan solusi yang dihadapi dalam program pemberian TTD.

Tablet tambah darah (TTD) merupakan suplemen zat besi yang berguna untuk memenuhi kebutuhan zat besi tambahan dan mencegah risiko anemia selama kehamilan.

Dokumentasi Pribadi

Ibu hamil termasuk kelompok yang sangat rentan mengalami anemia, hal ini disebabkan oleh karena meningkatnya kebutuhan tubuh ibu akan zat besi, seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.

Zat besi merupakan mineral penting yang berperan dalam pembentukan hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh. Selama kehamilan, kebutuhan zat besi meningkat drastis untuk mendukung pertumbuhan janin, plasenta, dan peningkatan volume darah ibu.

Salah satu penyebab terjadinya stunting adalah defisiensi zat besi. Zat besi merupakan salah satu elemen kunci dalam optimalisasi masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), termasuk untuk pencegahan stunting.

Prevalensi ibu hamil yang mengalami anemia banyak, dan prevalensi anemia yang paling besar adalah pada ibu hamil yang usianya muda, yaitu (15--24 tahun).

Dokumentasi Pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline