Lihat ke Halaman Asli

KKN UMD-2 UNEJ Kelompok 117 Memperkuat Budaya Literasi Melalui Pengenalan Perpustakaan Digital

Diperbarui: 2 September 2023   15:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Generasi muda saat asyik bermain dengan gadget/Dokpri

MEMPERKUAT BUDAYA LITERASI MELALUI PENGENALAN PERPUSTAKAAN DIGITAL

Desa Tanjung Kamal merupakan bagian dari Kabupaten Situbondo, yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur .Secara umum, topografi Tanjung Kamal didominasi oleh dataran rendah, khususnya di bagian pesisir. Wilayah ini umumnya datar dengan beberapa perbukitan kecil di sekitarnya. Oleh karena itu, mayoritas penduduk desa Tanjung Kamal menggantungkan hidup mereka pada sektor pertanian, peternakan, perikanan, sementara sebagian lainnya memilih untuk mengembangkan industri kecil hingga menengah. Kondisi ini tak lain merupakan pemanfaatan berkelanjutan terhadap sumber daya alam dan penguasaan keterampilan  yang kemudian menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi desa.

Oleh karena tingkat kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat Tanjung Kamal dapat dikatakan baik, maka hal tersebut berdampak kepada tingkat kesadaran masyarakat desa yang tinggi akan kebutuhan pendidikan. Salah satu faktor penting dalam mencapai tujuan pendidikan adalah tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Berdasarkan data desa, Tanjung Kamal sendiri memiliki sarana pendidikan yang mencakup tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Taman Kanak-Kanak (TK), dan juga Madrasah Tsanawiyah (MTs). Tersedianya sarana pendidikan di desa Tanjung Kamal mencerminkan komitmen pemerintah dan masyarakat dalam menyediakan akses pendidikan yang merata dan komprehensif untuk warga desa. Mengingat pendidikan yang baik dapat membuka peluang dan harapan untuk mewujudkan kualitas sumber daya manusia. Hal tersebut dibuktikan dengan data desa, bahwa dari 6.952 terdapat 5.784 masyarakat desa Tanjung Kamal yang memilih untuk menempuh pendidikan. Bahkan seiring dengan perkembangan zaman, mulai banyak masyarakat desa Tanjung Kamal yang menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi.

Selain memperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, faktor penting lain dalam mencapai perkembangan mutu pendidikan yang berkelanjutan adalah memperkuat minat baca dan pengetahuan melalui pengembangan budaya literasi. Hal ini juga  sejalan dengan tujuan SDGs Nomor 4 yaitu "Pendidikan Berkualitas". Pada dasarnya tujuan dari SDGs tersebut adalah memastikan bahwa semua orang yang memiliki akses yang adil, inklusif, dan berkualitas terhadap pendidikan, serta mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup untuk semua dan literasi menjadi salah satu pondasi penting dalam proses pembelajaran dan perkembangan individu serta masyarakat secara keseluruhan. Terutama dalam dunia yang semakin maju dan kompleks, kemampuan membaca, menulis, dan memahami informasi menjadi kunci untuk mengakses pengetahuan, berpartisipasi aktif, dan sebagai potensi penuh kita sebagai manusia. Dalam artian, dengan tingkat literasi yang tinggi masyarakat dapat lebih berdaya saing dan memiliki akses yang lebih luas pada kesempatan. Maka dari itu, dengan memahami pentingnya literasi dalam pendidikan, kita dapat mengakui bahwa literasi adalah keterampilan yang harus diberdayakan dan didorong sejak usia dini agar menjadi keterampilan yang terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari.

Namun dalam realitasnya, mayoritas masyarakat Tanjung Kamal terutama generasi muda memiliki minat baca atau budaya literasi yang rendah. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu (1) kurangnya motivasi untuk membaca, (2) keterbatasan akses terhadap bahan bacaan yang pada akhirnya membuat generasi muda tidak tertarik untuk menggali dunia literasi lebih dalam, (3) perkembangan teknologi yang semakin canggih yang turut meninggalkan budaya literasi Indonesia. Kondisi ini bisa dilihat dari banyaknya generasi muda di Tanjung Kamal yang hanya menggunakan gadget untuk bermain game, mengakses media sosial, atau menonton hiburan online yang dapat mengalihkan perhatian dari kegiatan literasi lainnya.

Oleh karenanya, dalam menghadapi permasalahan tersebut, maka saya Charrisa Hanindya Utami yang sedang melaksanakan program KKN Unej Membangun Desa (UMD) Periode II Tahun Akademik 2022/2023 di desa Tanjung Kamal, sangat ingin  berupaya untuk meningkatkan budaya literasi terutama pada generasi muda. Mengingat budaya literasi memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan individu dan masyarakat secara keseluruhan. Memperkuat budaya literasi dengan menumbuhkan minat baca adalah cara yang efektif untuk mentransfer pengetahuan, nilai, dan kebijaksanaan yang pada akhirnya akan membentuk generasi yang lebih baik di masa depan. Disisi lain, upaya tersebut adalah langkah bijak dan disiplin dalam menggunakan teknologi. Meskipun perkembangan teknologi telah membawa beberapa tantangan bagi budaya literasi, tetapi ada peluang untuk memanfaatkan teknologi guna meningkatkan minat membaca dan literasi di Tanjung Kamal. Hal tersebut bisa dilakukan dengan mendorong pentingnya literasi sejak usia dini dan memberikan akses ke bahan bacaan yang menarik melalui edukasi perpustakaan digital yaitu IPUSNAS. (Charrisa Hanindya Utami/KKN 117/Tanjung Kamal/Mangaran/Situbondo/Agus Supriono,SP.,M.Si)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline