Lihat ke Halaman Asli

Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental

Diperbarui: 25 Desember 2023   12:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan Teknologi atau IPTEK yang semakin pesat sejalan dengan kemajuan zaman. Dalam perkembangan kemajuan khususnya di bidang teknologi dan informasi telah banyak membawa dampak positif dan juga negatif di segala aspek, tidak terkecuali dalam segi kesehatan mental. Kesehatan mental lebih dari sekedar gangguan mental. Terlebih kesehatan mental dewasa ini sangat digandrungi anak milenial. Hal itu lantaran dahulu, kesadaran dan perhatian terhadap kesehatan mental tidak seperti sekarang. Sehingga saat ini Gen Z atau Alpha mendapatkan stigma yang lemah atau sangat sensitive dari generasi sebelumnya karena mereka selalu menjadikan alasan kesehatan mental untuk melindungi dirinya. Kesadaran terhadap kesehatan mental tidak terlepas dari peran kemajuan IPTEK. 

Adanya arus globalisasi yang menjadikan dunia tanpa batas menyebabkan informasi cepat tersebar ditambah penggunaan media sosial saat ini berkembang sangat cepat. Tidak memungkinkan untuk mengetahui informasi terbaru dan menyebarkan opini-opini terkait keseluruh dunia yang terhubung dalam teknologi media sosial. Perkembangan globalisasi dan TIK mengalami konvergensi yaitu integrasi media massa dan telekomunikasi dan mengubah perilaku manusia, sehingga tidak mengherankan jika dewasa ini kesehatan mental menjadi topik yang hangat dan menarik untuk diperbincangan terlebih untuk kaum "open minded". 

Berdasarkan data dari We Are Social dan Houtsuite (2022) mencatat dari total populasi di dunia jumlah pengguna internet telah mencapai sekitar 4,95 miliar orang dan yang aktif dalam media sosial sebanyak 4.62 miliar orang. Jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta orang dan aktif media sosial sebanyak 191,4 juta orang. Pew Research Center melaporkan 92% remaja usia antara 13 tahun hingga 17 tahun online setiap hari dan sekitar 45% remaja mengatakan mereka online hampir secara konstan atau terus menerus (PRC, 2018).

Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bukanlah suatu hal yang baru teknologi merupakan salah satu bagian yang mendukung peradaban kebudayaan manusia. Revolusi industri telah menjembatani teknologi modern bisa berkembang seperti sekarang ini. Inovasi teknologi yang digulirkan oleh pihak-pihak kapitalis dengan proyek modernisasinya ikut mempercepat teknologi ini meluas sampai ke penjuru dunia. Perkembangan teknologi di sisi lain ternyata memberikan dampak yang sebelumnya tidak pernah dibayangkan manusia.

Hal ini karena pengaksesan media informasi dan teknologi sangat mudah terjangkau untuk berbagai kalangan, baik untuk kalangan muda maupun tua, kaya ataupun menengah ke bawah. Bahkan saat ini pun anak-anak usia 5 sampai 12 tahun sudah mahir menggunakan gadget dan bisa dikatakan mereka besar dengan kemewahan akses digital yang mudah. Kemudahan menerima informasi dari mana saja, kapan saja dan bagaimana saja, membuat anak-anak menjadi cepat tangkap dan mengolah informasi apa yang ia lihat. Sehingga tidak mengherankan jika anak-anak sekarang ini sangat pintar dan berpikiran terbuka, mereka dijuluki sebagai generasi multi-tasking.

Kemudahan akses teknologi memudahkan banyak kalangan, seperti yang dikutip dari New York Times bahwa terjadi sebuah kasus dimana seorang anak mengalami kecanduan atau ketergantungan pada gadget atau tablet yang telah diberikan oleh orang tua nya. Banyak orang tua yang menjadikan gadget atau tablet menjadi jalan pintas nya untuk menenangkan anak nya, cukup membelikan sebuah tablet yang saat ini harganya sudah terjangkau dan hanya sekali klik saja beragam hiburan atau tontonan ada dan mudah menjadi penenang anak-anaknya, sehingga tidak heran jika dampak negatif yang dirasakan adalah kecanduan anak-anak terhadap teknologi itu. 

Para orang tua pun tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain menuruti keinginan anaknya yang merengek atau tantrum. Karena sebenarnya anak-anak belum waktunya memegang atau terbiasa dengan gadget atau teknologi, mereka masih memerlukan interaksi yang luas dan intim dengan lingkungan keluarga, teman-teman sebaya nya, taman bermain, menggambar dan sebagainya. 

Terlebih pada saat pandemi Covid-19 mengharuskan orang-orang untuk tetap dirumah dan mengurangi sosialisasi langsung. Semua kegiatan dilakukan di dalam rumah dengan kemudahan teknologi. Dimulai dari kemudahan berbelanja tanpa perlu ke mall atau membeli makanan tanpa harus keluar rumah tinggal klik lalu makanan atau pesanan bisa diantar ke rumah dengan mudah. Bekerja pun juga bisa dilakukan di rumah, tidak perlu jauh-jauh dan menghabiskan tenaga untuk pergi ke kantor dan tentunya menghemat waktu dan juga uang.

Sama hal nya dengan pendidikan, dengan adanya Covid-19 mendorong inovasi baru dalam teknologi dengan menghadirkan platform terbaru sebagai penyelesaian dari pertanyaan "bagaimana anak-anak bisa tetap sekolah walaupun tidak tatap muka". Pendidikan saat ini sudah berubah haluan menjadi akses online, hingga saat ini pandemi Covid-19 sudah mereda dan sudah diperbolehkan beraktivitas seperti biasanya. Namun beberapa universitas atau institusi pendidikan masih melakukan pembelajaran online atau hybrid. Sehingga dapat dikatakan bahwa dengan kemajuan IPTEK memudahkan arus penerimaan informasi pendidikan. 

Kemajuan IPTEK salah satunya meningkatnya penggunaan media sosial. Menurut data dari kominfo sebesar 30 juta atau sekitar 80% responden baik anak-anak maupun remaja adalah pengguna internet, dan  saluran  komunikasi  melalui  media  digital  menjadi  pilihan  utama  bagi  mereka (Kominfo, 2020). Data tersebut menunjukkan bahwa mina tanak-anak dan remaja terhadap pemanfaatan jaringan   internet   untuk  berbagai   aktifitas  daring   cukup   tinggi. 

Penggunaan  media digital termasuk media sosial, sudah menjadi bagian dalam kehidupan remaja saat ini. Sebesar 130 juta atau 48% dari total populasi remaja menggunakan media sosial mobile / gadget(Jannah, 2020). Banyak kemudahan yang dirasakan dari penggunaan media digital seperti, mudahnya mengakses informasi, menjalin  komunikasi,  mengembangkan  bakat  minat, berbagi  pemikiran dan  mencari  hiburan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline