Lihat ke Halaman Asli

Luthfiyya HauraRamadhanny

Mahasiswa Public Relation

Aksi Sosial: Gerakan Kampanye Mahasiswa UMS Satu Untuk Manusia

Diperbarui: 27 Desember 2024   09:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Surakarta, 23 Desember. Kampanye “Satu Untuk Manusia” dalam rangka bermain bersama ODHA/ADHA di Yayasan Lentera untuk menghapus Stigma Negatif HIV.

Surakarta – Kampanye Satu Untuk Manusia yang diadakan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Program Studi Ilmu Komunikasi berlangsung di Yayasan Lentera Surakarta pada Senin (23/12/2024). Kampanye ini mengangkat tema "Penghapusan Stigma Negatif" terhadap ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) dan ADHA (Anak Dengan HIV/AIDS), dengan tujuan untuk memberikan sosialisasi dan dukungan kepada ODHA/ADHA.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, serta memberikan makna hidup dengan melibatkan pengembangan kreativitas pada anak-anak hingga remaja. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan mencakup edukasi, permainan sehat ceria, serta beberapa aktivitas lainnya yang bertujuan menumbuhkan kepedulian, wawasan, dan kesadaran terhadap ODHA/ADHA.

"Kampanye ini sebenarnya bukan tentang penghapusan stigma HIV saja. Tapi saya harap dengan ada kampanye ini teman-teman satu untuk manusia dan lainnya mampu saling merangkul ODHA/ADHA untuk hidup dengan baik dan mengajak mereka keluar bersosial tanpa ada rasa takut di asingkan", Ucap Hany selaku ketua kampanye "Satu Untuk Manusia"

Rokhimatun, Perawat Konselor di Rumah Sakit Penolong Kesengsaraan Umum (PKU) Muhammadiyah Surakarta, menjelaskan bahwa penyebaran HIV dapat terjadi melalui beberapa saluran penularan, seperti kontak langsung dengan darah, penggunaan jarum suntik secara bersama-sama, penggunaan alat tindik atau tato yang tidak disterilisasi, serta penularan dari ibu ke bayi selama kehamilan, persalinan, dan menyusui.

“Bentuk dukungan terhadap orang yang terjangkit HIV salah satunya adalah dengan menyediakan obat-obatan di klinik visitasi. Di sana, para ODHA/ADHA dapat berkonsultasi langsung agar permasalahan mereka dapat ditindaklanjuti. Selain itu, kami juga bekerja sama dengan mitra yang memberikan informasi mengenai kepatuhan terhadap pengobatan, di mana orang yang terkena HIV harus meminum obat seumur hidup,” tutur Rokhimatun selaku konselor dari RS PKU Muhammadiyah.

Melalui kampanye ini, diharapkan stigma negatif terhadap ODHA/ ADHA dapat berkurang dan masyarakat semakin peduli serta mendukung upaya pencegahan dan perawatan bagi ODHA/ ADHA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline