Lihat ke Halaman Asli

luthfiyatul azimah

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Hubungan Otak dan Bahasa

Diperbarui: 11 Mei 2022   18:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Mari kita membahasa tentang hubungan otak dan Bahasa yang melibatkan Area Broca dan Area Wernicke. Bahasa adalah bagian penting dalam proses kognitif. Manusia yaitu merupakan makhluk social. Dimana insan niscaya melakukan hubungan social antar sesame. Interaksi ini juga menciptakan insan wajib menguasai indera komunikasi buat berkomunikasi menggunakan sesama. Alat komunikasi yang biasa dipakai sang insan merupakan Bahasa dan bahasi juga bisa diartikan sebagai indera komunikasi atau wahana komunikasi antar insan yang bisa berupa symbol, tulisan, isyarat dan kode-kode lain.

Bahasa juga merupakan bagian penting dari proses kognitif. Pernyataan ini juga sudah didukung oleh pernyataan siunanjak 2008 yang menyatakan bahwa Bahasa adalah sistem kognitif manusia yang unik (dikendalikan oleh rumus), yang dapat dimanipulasi oleh manusia untuk menghasilkan sejumlah kalimat Bahasa, yang digunakan manusia sebagai sarana media. Bayangkan jika tidak ada Bahasa saat itu, mungkin manusia akan menjadi raja untuk berkomunikasi satu sama lain. Didalam organ tubuh kita terdapat organ yang mengontrol segala sesuatu didalam tubuh kita, termasuk saat kita berbicara atau berkomunikasi. Organ ini adalah otak.

Hubungan antara Bahasa dan otak didasarkan pada adanya bukti dasar yang mengidentifikasi daerah-daerah tertentu dari otak yang terlibat dalam Bahasa, tiga bukti utamanya yaitu:

Bukti yang pertama adalah bahwa unsur-unsur keterampilan Bahasa tidak menempati bagian yang sama sebagai otak. Keterampilan Bahasa sperti (menulis, membaca, bercerita) dan struktur Bahasa.
Bukti yang kedua adalah bahwa Bahasa setiap orang menempati wilayah otak yang sama.
Lalu yang terakhir hubungan antara Bahasa dan belahan otak.

Menurut kesimpulan para ahli saat ini, ada dua wilayah otak yang terlibat dalam Bahasa. Khususnya pada area broca dan area Wernicke

Area Broca

Area ini ditemukan oleh ahli bedah saraf prancis yang bernama Paul Broca pada tahun 1861. Broca mempelajari pasien dengan hililegfia sisi kanan dengan memeriksa otak pasien. Sebelum pasien meninggal, diketahui pasien tidak dapat berbicara tetapi dapat memahami pembicaraan orang lain. Setelah diselidiki, ternyata ada pecahnya saraf otak dibagian belakang lobus anterior kiri yang dikenal sebagai area broca. Dengan penelitian ini broca menunjukan bahwa ada tempat khusus dibelahan otak kiri yang menghasilkan Bahasa.

Broca mengusulkan 3 rumusan mengenai hubungan otak dengan Bahasa yaitu berikut:

*Artikulasi Bahasa diproses dikedutaan frontal dari tiga belahan kiri.
*Terdapat dominasi belahan kiri dalam pengucapan suara.
*Memahami Bahasa adalah tugas kognitif yang berbeda dari produksi Bahasa.

Area Wernicke
Wernicke's area ditemukan oleh dokter jerman Carl Wernicke pada tahun 1847. Beliau adalah merupakan orang pertama yang menemukan pusat Bahasa yang terletak dibelahan otak kiri, itulah sebabnya penemuanya disebut oleh Wernicke area = medan wernicke's. Dia menemukan bahwa kerusakan pada lobus temporal (area Wernicke) mengakibatkan penurunan kemampuan untuk memahami kata yang diucapkan. Wernicke juga menemukan bahwa medan Wernicke dan medan Broca dihubungkan oleh jalur saraf besar yang disebut fasikulus.

Dari tulisan diatas, kita dapat melihat bahwa bidang Broca terletak didepat kroteks pendengaran di belahan otak kiri. Jika bidang Broca rusak, dapat mengakibatkan ketidakmampuan untuk menghasilkan Bahasa lisan. Padahal, jika terjadi dalam medan Wernicke, maka akan mengakibatkan ketidakpahaman terhadap Bahasa lisan (speech language).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline