Jakarta – Jum’at, 4 November 2016.
Masyarakat yang mayoritas beragama Islam memutuskan untuk membuang waktu, tenaga, dan uang mereka yang berharga untuk memperjuangkan agama mereka yang telah diduga dinistakan oleh Bapak Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias AHOK. Mereka beramai-ramai mendatangi Ibukota Jakarta untuk menuntut keadilan dan ketegasan dari Pemerintah.
Sebelum menggelar AKSI DAMAI BELA AL-QUR’AN tanggal 4 November atau AKSI JILID II ini, massa sudah menggelar AKSI JILID I di daerah mereka masing-masing. Massa yang berjumlah ribuan ini terus menyerukan Takbir dan Shalawat untuk memperlihatkan bahwa mereka masih ada dan masih kuat untuk membela agama mereka.
Pada saat AKSI DAMAI BELA AL-QUR’AN tanggal 4 November yang digelar di Jakarta ini, semua media massa berlomba-lomba untuk menyiarkan dan memberitakannya dari sebelum aksi ini digelar hingga aksi ini digelar dan dari detik ke detik saat aksi digelar. Media massa berebut informasi dan rela ikut beramai-ramai bersama massa aksi untuk memberitakan aksi damai tersebut.
Namun, ada sebuah kejadian yang menarik untuk diulas pada hari itu. Media massa yang terkenal dan merupakan salah satu media koalisi pemerintahan saat ini justru diusir beramai-ramai oleh massa dan dilarang meliput berita AKSI DAMAI BELA AL-QUR’ANtanggal 4 November, yaitu pengusiran media nasional yang ada di Indonesia.
Media massa tersebut adalah METRO TV dan KOMPAS TV. Dua media ini diminta pergi oleh Orator dan dilarang meliput AKSI DAMAI BELA AL-QUR’AN hari itu. Orator meneriakkan tertib dan damai pada massa, dan meminta pihak pengamanan untuk mengusir dua mobil milik media METRO TV dan KOMPAS TV.Orator meneriakkan bahwa media tersebut adalah media kapitalis dan hanya membela AHOK. Media tersebut adalah media tv yang tidak kredibel, tidak obyektif, dan media tv kapitalis yang tidak pernah berimbang sama sekali tentang Islam. Orator terus meneriakkan agar media tersebut keluar dan disuruh pulang. Usir METRO TV,sebelum METRO TVditutup. Massa aksi juga terus meneriakkan keluar dan mengusir media tersebut. Pengusiran pun dilakukan oleh pihak pengamanan, para Polisi, TNI yang berada di sana. Tidak memiliki pilihan lain media tersebut pun memilih untuk menyingkir dari teritorial aksi massa.
Lalu, kenapa METRO TV dan KOMPAS TVmasih bisa menayangkan AKSI DAMAI BELA AL-QUR’AN4 November secara LIVE???
Yah, mereka para presenter dan kru media tersebut memilih untuk melepas seragam kebanggaan mereka yang biasanya mereka pakai saat peliputan berita di luar kantor. METRO TV dan KOMPAS TVmasih menayangkan LIVE aksi pada hari itu, tetapi tidak ada lagi seragam biru berlogo Metro TV yang dipakai presenter media tersebut hanyalah kemeja biru dan seragam presenter Kompas TV pun hanya kemeja putih. Berbanding terbalik dengan beberapa media lain yang presenter dan kru nya tetap menggunakan seragam kebesaran media masing-masing. Ahh, mungkin METRO TV dan KOMPAS TVhanya sedang kurang beruntung karena TERUSIR saat ingin meliput. (lsh)