Lihat ke Halaman Asli

Luthfiyah Rahadatul Aisy

210105110043 PIAUD A

Ternyata Lingkungan Berpengaruh terhadap Konetivitas Antar Sel pada Otak

Diperbarui: 17 April 2022   14:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pada artikel sebelumnya kita telah membahas mengenai perkembangan otak anak ketika masih berada dalam kandungan. Namun, kali ini kita akan membahas mengenai perkembangan sistem saraf pada manusia tahun awal kehidupan.

Sebelum membahas secara luas maka kita harus mengetahui bahwa sistem saraf yang ada pada tubuh kita terbagi atas dua bagian yakni saraf pusat dan saraf tepi. Keduanya memiliki hubungan, akan tetapi berbeda dengan tempatnya.

Kemarin kita telah mengetahui perkembangan otak pada masa kehamilan, dimana disetiap trimesternya memiliki keunikan sendiri. Hal tersebut tentu membuat ibu senang sebab dapat merasakan kehadiran anaknya dalam perut ibu tersebut. Tahapan sistem saraf pada manusia sendiri sangat berhubungan erat dengan perkembangan otak janin ketika masih di dalam kandungan. 

Telah dijelaskan pada artikel sebelumnya bahwa ketika masih ada dalam kandungan, maka terbentuklah milyaran sel saraf pada pertumbuhan otak dan saraf bayi. Akan tetapi, ketika lahir sel-sel otak yang ada pada bayi tersebut tentunya belum matang dan sistem sarafnya belum sempurna. 

Sistem Otak Pada Tahun Pertama Kelahiran

Otak mulai tumbuh sejak dalam kandungan. Ketika lahir sel pembawa pesan atau neuron sudah terbuat namun, belum terhubung satu dengan yang lain. Batang otak berfungsi untuk mengontrol kelangsungan hidup bayi. Memasuki tahun pertama pada otak kecil terjadi banyak hal dimana untuk membantu mengoordinasikan gerakan. Pada usia 2 tahun telah banyak konektivitas yang terbentuk dalam sistem limbik guna untuk mengontrol emosi.  Pada tahun ketiga si kecil sudah dapat bergaul dengan orang lain sebab sistem limbik terhubung dengan korteks serebral. Pada usia ini kita dapat memberikan stimulus dengan berupa bercerita, menyanyikan lagu, dan lain sebagainya.

Sistem Saraf Manusia Pada Tahun Pertama Kelahiran

Ketika bayi dilahirkan, berat otak bayi mencapai 350 gram. Pada usia ini juga  otak bayi mengandung 100 miliar sel neuron, secara sel neuron di dalamnya terbentuk secara lengkap sekitar 70-80%. Setiap sel saraf itu terhubung dengan sel saraf lainnya guna untuk membentuk sistem saraf dengan bantuan dari akson dan dendrit.

Ketika masih ada dalam kandungan rata-rata pertumbuhan sel sarafnya masih sekitar 250.000 per menitnya. Dengan kecepatan 250.000 per menitnya, maka bayi baru lahir memiliki sekitar 100 milyar sel saraf atau sebanding dengan jumlah seluruh neuron otak semasa hidupnya. Ketika bayi lahir, otaknya mengandung mielin dalam jumlah yang sedikit. Mielin adalah zat lemak yang menutupi sel saraf. 

Ketika berusia 2 Tahun Perkembangan sel saraf atau neuron sangat berhubungan dengan perkembangan otak anak.  Setiap sel saraf yang ada di dalam otak tentunya memiliki hubungan antara sel saraf lainnya sehingga nantinya akan membentuk menyerupai serabut halus yang dapat menutupi otak. Serabut-serabut halus yang ada pada otak akan semakin penuh diiringi dengan pertambahan usia anak.

Semakin bertambahnya usia anak, maka akan bertambah pula serabut-serabut halus pada otak sehingga menutupi permukaan otak. Jumlah sel saraf pada bayi ketika baru lahir diperkirakan sekitar 100 milyar sel saraf. Dengan begitu dapat diartikan bahwa sel saraf pada manusia itu sekitar 50% tumbuh ketika bayi baru lahir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline