Ketidakmampuan seseorang dalam berbahasa baik itu dalam memahami dan mengungkapkan sesuatu berarti orang tersebut mengalami gangguan dalam berbahasa. Gangguan dalam berbahasa disebut dengan afasia. Gangguan berbahasa tersebut tentu tidak bisa luput dari fungsi kerja otak.
Otak dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), serta batang otak. Dalam kegiatan berbahasa bagian otak yang paling penting ada pada otak besar. Korteks serebral yakni bagian yang terlibat secara langsung dalam pemrosesan suatu bahasa.
Pernakah kamu mendengar tentang Korteks Serebral? Korteks serebral merupakan gumpalan-gumpalan berwarna putih. Korteks Serebral sendiri yakni bagian terbesar dalam sistem otak manusia. Bagian ini bertanggungjawab untuk mengatur proses kognitif pada manusia, yakni salah satunya adalah bahasa.
Peran penting korteks serebral dalam fungsi elementer yakni seperti, pergerakan, perasaan, dan pancaindera, sedangkan dalam fungsi yang kompleks yakni fungsi mental, fungsi luhur atau fungsi kortikal. Di dalam fungsi kortikal terdapat isi pikiran manusia, ingatan, emosi, persepsi, aksi, dan bahasa.
Korteks serebral dibagi menjadi dua bagian, yaitu hemisfer kiri (belahan otak kiri) dan hemisfer kanan( belahan otak kanan). Hemisfer kanan mengontrol pemprosesan informasi spasial dan visual. Tak hanya itu hemisfer kanan juga berperan dalam aspek pragmatik. Belahan otak kanan berada pada belahan kanan dari otak besar yang berperan dalam mengatur dan juga bertanggung jawab pada seluruh aktifitas serta juga kesehatan tubuh bagian kiri.
Dalam belahan otak kanan tentunya terdapat sel sel yang cenderung menggunakan kreatifitas dalam memecahkan suatu permasalahan. Belahan otak kanan bekerja dengan menggunakan kemampuan long term memory. Contoh : Pada saat melihat lukisan, kita pasti membayangkan bagaimana teksturnya, bentuknya, warnanya, dan makna yang tersirat pada lukisan tersebut. Itu terjadi karena sistem kerja belahan otak kanan mampu untuk mengolah memori dalam jangka panjang.
Sedangkan hemisfer kiri mengontrol kegiatan berbahasa, namun bukan hanya itu tetapi juga proses kognitif yang lain. Keduanya saling mengkoordinasi karena dapat memungkinkan terdapat struktur yang menyatukan kedua hemisfer tersebut, yakni korpus kalosum. Korpus Kalosum adalah Struktur yang berperan dalam menyampaikan informasi pada kedua hemisfer.
Kedua hemisfer tersebut tentunya meiliki fungsinya masing-masing. Hemisfer kiri memiliki fungsi untuk mengendalikan kata-kata yang membawa makna tersurat. Sedangkan hemisfer kanan berfungsi untuk proses berpikir secara logika.
Berdasarkan dari gaya berpikirnya, maka pada hemisfer kanan ini mengedepankan intuisi, sedangkan pada hemisfer kiri lebih menekankan pada rasional. Jika dilihat dari pikiran pada hemisfer kanan lebih ke konkret dan holistik, sedangkan pada hemisfer kiri lebih bersifat abstrak dan analisis. Dalam hal kegiatan motorik pada hemisfer kanan mengatur tubuh bagian kiri dan pada hemisfer kiri mengatur tubuh bagian kanan. Kemudian ekspresi pikiran pada hemisfer kanan lebih ke bahasa tubuh sedangkan pada hemisfer kiri lebih ke kata-kata.
Berikut ini perbedaan struktural antara belahan otak kanan dan belahan otak kiri :
1. Belahan otak kanan mempunyai bentuk lebih besar dibandingkan belahan otak kiri.