Lihat ke Halaman Asli

Call to Action: Pengarahan Kesiapsiagaan Keselamatan dan Penanganan Bencana Listrik di Desa Panekan

Diperbarui: 15 Agustus 2024   23:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Langsung/dokpri

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat. Seperti yang kita ketahui bahwasanya banyak desa di pegunungan seringkali dilanda bencana alam, seperti angin kencang, tanah longsor, dan gempa bumi. Bencana tersebut dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur, termasuk jaringan listrik yang dapat menimbulkan bahaya bagi masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memiliki kesiapsiagaan dan pengetahuan dasar dalam menghadapi bencana listrik.First move: Sosialisasi!
Kegiatan Call to Action ini dimulai dengan sosialisasi yang melibatkan seluruh perwakilan masing-masing dusun di Desa Panekan. Sosialisasi ini dibuka oleh sambutan dari Kepala Desa Panekan yang menyampaikan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan sekitar terutama dalam hal keselamatan listrik. Ia menekankan bahwa listrik, meskipun sangat bermanfaat, bisa menjadi ancaman jika tidak ditangani dengan benar. 

Setelah sambutan dari Bapak Kepala Desa Panekan, salah satu mahasiswa KKN yang tergabung dalam tim ini kemudian memberikan materi mengenai berbagai aspek keselamatan listrik. Terdapat beberapa latar belakang yang membuat mahasiswa KKN tersebut ingin memberikan materi terkait persoalan ini. 

Salah satu contohnya adalah dari banyaknya pohon yang terlalu tinggi disekitar rumah warga maupun didekat tiang listrik. Ditambah dengan banyaknya rumah warga, SD, maupun sarana prasarana desa yang kebanyakan masih berbahan dasar kayu, sehingga rentan untuk terjadi kebakaran. 

Adapun menjelaskan tentang cara-cara mengidentifikasi potensi bahaya listrik akibat bencana alam, seperti kabel yang sudah usang ataupun ciri pohon yang rentan tumbang. Selain itu, masyarakat juga diberikan panduan mengenai apa yang harus dilakukan jika terjadi korsleting listrik dan cara yang aman ketika tersetrum.

Simulasi dan Latihan Kesiapsiagaan
Selain sosialisasi, program Call to Action juga dilengkapi dengan simulasi dan latihan kesiapsiagaan. Dalam sesi ini, warga diajak untuk berlatih membedakan pohon yang rentan tumbang atau sekedar menggesek kabel di tiang listrik. Antusiasme warga sangat terlihat selama simulasi berlangsung. Banyak dari mereka yang baru pertama kali mendapatkan pelatihan semacam ini, dan mereka menyatakan rasa terima kasih atas ilmu yang telah diberikan. "Ini sangat bermanfaat, terutama bagi kami yang awam tentang keselamatan dan penanganan bencana listrik," ujar salah satu warga.

Dampak dan Harapan
Melalui program Call to Action ini, mahasiswa KKN berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Panekan terhadap pentingnya keselamatan listrik. Dengan pengetahuan yang lebih baik, diharapkan risiko terjadinya kecelakaan listrik di desa ini dapat diminimalisir ketika terjadi bencana alam. 

Di akhir kegiatan, Kepala Desa Panekan menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para mahasiswa KKN yang telah berkontribusi dalam meningkatkan keamanan dan kesejahteraan warganya. Ia berharap program semacam ini dapat terus dilaksanakan dan ditingkatkan di masa mendatang. 

Kegiatan Call to Action ini merupakan contoh konkret bagaimana mahasiswa dapat berkontribusi langsung dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya dalam aspek keselamatan. Dengan adanya program ini, diharapkan Desa Panekan dapat menjadi desa yang lebih siap dan tanggap dalam menghadapi potensi bencana listrik di masa mendatang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline