Demam berdarah adalah masalah kesehatan yang ada di Indonesia. Penyakit demam berdarah biasa terjadi di daerah tropis dan subtropis, umumnya meningkat pada saat musim hujan karena pada musim hujan banyak genangan air yang menyebabkan nyamuk berkembang biak. Tidak semua nyamuk menyebabkan demam berdarah tetapi nyamuk yang memiliki nama ilmiah Aedes Aegepty-lah yang membawa virus dengue penyebab demam berdarah.
Kementerian Kesehatan RI mencatat, jumlah kasus demam berdarah pada minggu ke-22 sebanyak 45.387 kasus dan kasus kematian akibat demam berdarah sebanyak 432. Dari banyaknya kasus yang ada, maka demam berdarah merupakan masalah yang harus segera dituntaskan karena sangat berbahaya bagi masyarakat terutama pada anak dan lansia.
Menurut WHO ada tiga serotipe virus dengue, yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4. Penyebarannya bisa bermacam-macam, bisa dari nyamuk ke manusia atau manusia ke manusia. Penyebaran dari nyamuk ke manusia menular melalui nyamuk betina Aedes Aegepty yang terinfeksi biang penyakit, kemudian virus yang dibawa oleh nyamuk akan menginfeksi sel darah putih dan jaringan limfatik dan kemudian virus beredar dalam sirkulasi darah. Namun penyebaran dari manusia ke manusia biasanya terjadi pada ibu hamil dan bayi dalam kandungannya yang menyebabkan bayi tumbuh prematur, namun kasus ini relatif jarang pada masa kehamilan.
Banyak solusi mengenai pencegahan demam berdarah, salah satunya dengan kerja bakti membersihkan selokan air secara rutin, memantau jentik-jentik di bak mandi, memberi bubuk abate, memberian penyuluhan kepada warga agar membuang genangan air yang berpotensi digunakan untuk berkembang biak, dan yang terakhir adalah fogging di rumah-rumah warga.
Sumber:
Rokom. 2022. Kasus DBD Meningkat, Kemenkes Galakkan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik(G1R1J). Sehatlah Negeriku. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220615/0240172/kasus-dbd-meningkat-kemenkes-galakkan-gerakan-1-rumah-1-jumantik-g1r1j/
Pratiwi, D. I., Hargono, Rachmad. (2017). Analisis Tindakan Warga Desa Payaman Dalam Mencegah Penyakit DBD. https://e-journal.unair.ac.id/PROMKES/article/download/7738/4583
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H