Lihat ke Halaman Asli

Refleksi Idul Adha di IIBS Al Izzah Kota Batu

Diperbarui: 21 Juni 2024   13:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Dalam semarak perayaan Idul Adha, santri dan seluruh keluarga besar Islamic International Boarding School (IIBS) Al Izzah Kota Batu berkumpul untuk melaksanakan sholat Idul Adha dan mendengarkan khutbah yang penuh makna. Dengan penuh rasa syukur, kami masih diberi kesempatan untuk melaksanakan ibadah yang agung ini, sementara sebagian saudara-saudara kita lainnya melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci.

Hari ini, takbir, tahlil, dan tahmid berkumandang, menandakan pengakuan kita bahwa Allah Maha Agung dan tidak ada Tuhan selain-Nya yang pantas disembah dan disanjung. Kalimat-kalimat suci ini bukan sekadar lantunan kata, tetapi refleksi dari ketauhidan kita dan keikhlasan dalam menjalankan perintah-Nya.

Khutbah Idul Adha kali ini kembali mengingatkan kita pada kisah teladan Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan Ismail. Setiap tahun, kita membaca dan mengambil pelajaran dari kisah mereka yang penuh dengan ketaatan, kepatuhan, dan keberanian menghadapi takdir Allah.

Ibrahim yang taat kepada Allah, Ismail yang patuh kepada orang tua, dan Siti Hajar yang tidak gentar menghadapi cobaan menjadi contoh sempurna bagi kita semua. Mereka adalah hamba-hamba terpilih yang mampu melewati ujian dengan penuh kesabaran dan keimanan.

Ujian yang mereka hadapi adalah teladan bagi kita bahwa cobaan dalam hidup pasti akan datang, meskipun dalam bentuk yang berbeda sesuai dengan kadar kemampuan dan situasi serta kondisi masing-masing manusia. 

Saat ini, cobaan terbesar yang kita hadapi sebagai seorang muslim adalah menjaga ketauhidan kita dan ketauhidan anak-anak kita hingga hari akhir nanti. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa akan datang suatu masa di mana mempertahankan keimanan seperti memegang bara api di tangan. Betapa sulitnya, namun tetap harus dilakukan.

Khatib juga menekankan pentingnya segera berbuat kebaikan tanpa menunda-nunda. Karena akan datang suatu masa di mana umat Islam menghadapi fitnah yang seperti malam gelap gulita. Banyak diantara kita yang akan menjual agamanya demi secuil kenikmatan dunia. Kita bisa melihat betapa banyak umat Islam hari ini yang telah mempertaruhkan keimanannya demi kenikmatan duniawi yang sementara.

Di akhir zaman, tipu daya akan semakin dilancarkan kepada umat Islam dengan satu tujuan "menjauhkan mereka dari agama yang benar dan mengikuti jalan yang sesat". Umat Islam diibaratkan seperti buih di tengah samudra, banyak tetapi tidak memiliki kekuatan dan pendirian. Selain itu,  Penyakit wahn yaitu cinta dunia dan takut mati juga akan menjadi musuh terbesar kita.

Dengan segala tantangan ini, semoga Allah SWT menjaga keimanan kita hingga hari kiamat. Mari kita berdoa agar senantiasa diberikan kekuatan untuk menjaga tauhid dan menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam. Idul Adha di IIBS Al Izzah kali ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga momentum untuk refleksi diri dan memperkuat keimanan kita. Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari kisah Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan Ismail, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline