Lihat ke Halaman Asli

Kembangkan Modul Challenge Based Learning berbasis AR, Dorong Kemandirian Siswa untuk Kreatif dan Berjiwa Kewirausahaan

Diperbarui: 24 Januari 2024   14:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama setelah launching modul, Dokumen pribadi

Pendidikan di Indonesia menghadapi perubahan besar dalam upaya mengikuti perkembangan ekonomi dan teknologi yang cepat. Seiring dengan perkembangan teknologi, dalam suatu pembelajaran dibutuhkan bantuan teknologi untuk memudahkan siswa memahami konsep. Hal ini juga turut didukung oleh kebijakan yang termuat dalam kurikulum 2013 yang menuntut pendidikan memberikan layanan pendidikan sesuai dengan bakat, minta dan kemampuan peserta didik. Hal inilah yang mendorong dosen Universitas Negeri Malang (UM), yakni Dr. Heny Kusdiyanti mengembangkan Modul berbasis Challenge Based Learning dengan teknologi Augmented Reality (AR) untuk memudahkan dan mendorong siswa agar dapat belajar mandiri, kreatif dan berjiwa kewirausahaan.

Modul yang dikembangkan oleh Dr. Heny ini untuk pertama kalinya dikenalkan secara langsung kepada Bapak/Ibu guru di SMK Cendikia Bangsa, pada Senin (22/01/2024). "Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat adalah dua dari tiga pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang merupakan kewajiban dan tanggung jawab sivitas akademika dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesejahteraan umum. Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan berbasis Augmented Reality (AR) ini merupakan buah hasil dari penelitian yang telah kami lakukan dan sekarang kami implementasikan sebagai bentuk pengabdian masyarakat di SMK Cendikia Bangsa," tutur direktur kemahasiswaan dan alumni UM ini.

Dr. Heny saat mengenalkan dan menjelaskan modul kepada dewan guru di SMK Cendikia Bangsa, Dokumen pribadi

"Dalam dunia pendidikan kita harus menciptakan inovasi media pembelajaran dan melalui Augmented Reality (AR) yang merupakan salah satu teknologi yang mampu menambahkan realitas di dunia nyata dengan objek virtual sehingga seolah tidak ada batas antara dunia nyata dengan dunia virtual, menjadikan proses belajar siswa menjadi mudah dan praktis. Modul yang kami buat ini memiliki tujuan khusus, yakni untuk memudahkan siswa belajar mandiri dalam dunia wirausaha yang kreatif dan inovatif. Dimana hal ini akan sangat berguna dan penting bagi mereka setelah lulus sekolah nanti," imbuh Dr. Heny.Isi modul ini didesain challenge based learning karena peserta didik lebih tertarik adanya tantangan dalam pembelajaran. Menyisipkan hal baru kepada siswa in ketika pembelajaran akan menarik perhatian dan semangat siswa dalam belajar. "Pengembangan modul ini telah melewati proses yang panjang dengan menggunakan banyak teknologi dan aplikasi, seperti: Unity Game Engine 2018, 3D Studio Max 2018, Adobe Photoshop CS6, Adobe Illustrator 2017, Canva for education, laptop, webcam dan smartphone android. Untuk itu, kami sangat berharap modul ini turut memberikan kontribusi positif dalam dunia pendidikan, terutama pada mata pelajaran kewirausahaan kreatif," pungkasnya.

Contoh teknologi AR dalam modul, Dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline