Lihat ke Halaman Asli

Dor Farm, Angkat Konsep Closed Loop Farming dalam Mengurangi Jumlah Sampah Organik

Diperbarui: 30 November 2023   15:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Pengelolaan sampah yang berkelanjutan merupakan salah satu bentuk tanggung jawab atas konsumsi dan produksi yang telah dilakukan dan merupakan bentuk implementasi dari poin 12 dari Sustainable Development Goals (SDGs). Inilah yang mendasari 5 mahasiswa Universitas Brawijaya (UB), yakni: Hamdan Fuadi, Indri Nauwalalkhoir, Talitha Alea Zahra, Laura Nova Ananda dan Nauval Farras Hanun melakukan Social Project bertajuk "Dor Farm" di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Singosari, Kab. Malang pada Senin (27/11/2023) untuk mengolah sampah organik sebagai pakan maggot hingga menghasilkan produk turunan berupa pupuk maggot dan croffle maggot kering.

Dalam pelaksanaannya, social project ini mengangkat konsep Closed Loop Farming, yakni sebuah pendekatan pertanian yang didesain untuk meminimalisir limbah dan memaksimalkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya. Tujuan utamanya adalah mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, mengurangi ketergantungan pada bahan kimia sintesis dan meningkatkan keberlanjutan sistem.

"Dari konsep inilah, mengapa kita (tim) memilih pondok pesantren miftahul huda sebagai tempat kegiatan implementasi program. Ada banyak potensi dan urgensi di pondok miftahul huda, diantaranya adalah tingginya jumlah sampah organik yang dihasilkan setiap harinya, jumlah santri yang lebih dari 200 orang, memiliki lahan pertanian seluas 1 hektar, memiliki lahan peternakan sapi, kambing dan ayam. Dimana potensi ini perlu adanya pengolahan yang tepat melalui konsep Closed Loop Farming," jelas Hamdan Fuadi, Ketua Tim yang merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi.

"Sampah organik ini kami manfaatkan sebagai pakan maggot, dimana nantinya menghasilkan produk turunan berupa pupuk maggot dan croffle maggot kering. Pupuk maggot merupakan hasil olahan campuran dari kotoran hewan dan juga kotoran maggot, dan ini langsung bisa dimanfaatkan di ladang pertanian pondok. Sedangkan untuk croffle maggot ini dibuat dari campuran daun jagung konsentrat molasis, master feed, tepung dan maggot. Croffle ini dimanfaatkan sebagai pakan ternak sapi dan kambing agar gemuk dan sehat," imbuh Hamdan.

Input sumber gambar

Proyek sosial inovatif yang dibimbing oleh Dr. Virginia Nur Rahmawati, S.E., MSA., Ak., ini juga berhasil mendapatkan dukungan pendanaan dari Voice of Youth Challenge. "Saya sangat mendukung program sosial inovatif yang dilakukan oleh teman-teman mahasiswa ini. Sebagai akademisi kita harus memberikan jawaban yang solutif atas permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. Dengan konsep Closed Loop Farming yang diimplementasikan di pondok pesantren miftahul huda ini tentu saja akan memberikan dampak positif. Saya sangat berharap kegiatan ini bisa berlanjut dan mendapatkan banyak support serta perhatian dari pemerintah kota atau kabupaten Malang dan juga CSR dari perusahaan," pungkas Dr. Virginia.

Input sumber gambar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline