Bagi pemikir, buah fikirnya hanya akan bersemayam dalam fikiran jika tak diucapkan dan ditulis
Bagi pembicara, pembicaraannya hanya akan menguap lewat suara bila tak dituliskan
Bagi penulis ,tulisannya akan tersimpan dalam catatan jika tak dipublikasikan.
Bagi penulis media, tulisnnya akan tertimpa materi tulisan lain jika tak dibukukan
Maka,.ucapkan dan tuliskan yang ada dalam fikiran.
Publikasikan dan bukukan apa yang sudah ditulis.,agar banyak orang yang dapat membacanya.
Abadi dalam bentuk kumpulan buah fikiran yang tertulis dan tersusun rapi dalam sebuah buku.
Itulah yang disampaikan oleh Moderator malam ini (Ibu Helwiyah, S.Pd.,M.M), dalam Kelas Belajar Menulis Nasional (KBMN) Gelombang 28 dengan Bapak Susanto, S.Pd sebagai Narasumber.
Semakin lama, semakin saya rasakan sekali dukungan #semesta, terhadap kegiatan yang sedang saya ikuti ini, dimana malam ini, Tema materi yang disampaikan tentang ProofReading Sebelum Menerbitkan Tulisan. Alasan saya mengatakan bahwa #semesta mendukung adalah dikarenakan dalam waktu yang bersamaan saya sedang mengikuti kegiatan menulis Buku Solo dengan bimbingan langsung oleh Prof. Richardus Eko Indrajit.
Awal pembicaraan materi, Bapak Susanto menampilkan buku resume hasil karyanya, yang berjudul "Berani Menulis Dalam 20 Hari".
Secara umum, ProfReading dapat diartikan sebuah tindakan yang kita lakukan terhadap hasil karya tulisan kita dalam hal literasi, sehingga hasil karya kita mendekati dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan berdasarkan ejaan yang disempurnakan.