Abstrak
Pemeriksaan radiografi manus (tangan) dan wrist (pergelangan tangan) adalah prosedurdiagnostik penting dalam menentukan berbagai kondisi medis yang mempengaruhi area ini. Prosespemeriksaan radiografi melibatkan beberapa tahap, mulai dari anamnesis yang mendetailmengenai gejala dan riwayat medis pasien, hingga pemeriksaan radiografi fisik dan pencitraanmedis. 1Pemeriksaan radiografi fisik meliputi inspeksi visual untuk mendeteksi deformitas ataupembengkakan, palpasi untuk menilai nyeri dan struktur, serta tes range of motion (ROM) untukmengevaluasi kemampuan gerak sendi. Tes provokatif seperti Finkelstein's test dan Phalen's test digunakan untuk mengidentifikasi kondisi spesifik seperti tendinitis dan sindrom terowongankarpal. Pencitraan medis, termasuk X-ray, ultrasonografi, dan MRI, digunakan untuk mendapatkangambaran yang lebih detail tentang struktur tulang, sendi, dan jaringan lunak. X-ray efektif untukmendeteksi fraktur dan osteoartritis, sementara ultrasonografi dan MRI memberikan informasitambahan tentang kondisi jaringan lunak dan kelainan internal yang kompleks. Tujuan utamapemeriksaan manus dan wrist adalah mengidentifikasi kelainan seperti fraktur, dislokasi, artritis,sindrom terowongan karpal, dan tendinitis. Hasil pemeriksaan ini membantu dalam merumuskandiagnosis yang akurat dan merancang rencana pengobatan yang tepat, termasuk terapi fisik,penggunaan orthosis, obat anti-inflamasi, injeksi steroid, atau intervensi bedah.
Pelawi A, Purba JS. Teknik Pemeriksaan Fraktur Wrist Join Dengan Fraktur Sepertiga MedialTertutup Instalasi Radiologi Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo. Morenal Unefa: Jurnal Radiologi. 2019;7(1):22-7.
bertujuan memberikan panduan komprehensif tentang teknik pemeriksaan, indikasi klinis, daninterpretasi hasil untuk memastikan penanganan pasien yang optimal. Pendekatan sistematis dalampemeriksaan ini meningkatkan akurasi diagnosis dan mempercepat pemulihan pasien. Studi inijuga menekankan pentingnya kolaborasi multidisiplin antara dokter, radiolog, dan terapis untukmencapai hasil perawatan terbaik. 2Kata Kunci: Pemeriksaan radiografi manus, pemeriksaan radiografi wrist, diagnosa tangan,pergelangan tangan, fraktur, artritis, sindrom terowongan karpal, tendinitis, pencitraan medis,range of motion (ROM), tes provokatif.
Pendahuluan
Os manus adalah regio extremitas superior di distal sendi radiocarpea dan berfungsisebagai piranti mekanik dan sensorium. Tiga kelompok utama terdiri dari tulang tangan: os phalanges (jari-jari), os metacarpal (telapak tangan), dan os carpal (pergelangan tangan). Ini dikenal sebagai os manus. Penulis melakukan pemeriksaan os manus dan bagian jari tangan juga.Bagian distal ekstremis superior adalah sendi siku. Pada dasarnya, ada dua derajat kebebasan padasendi siku: parmal-dorsal fleksi dan deviasi radial dan ulnar. Jari-jari tangan, tangan, danpergelangan tangan memiliki banyak fungsi yang kompleks. Tangan memiliki kemampuan untukmelakukan gerakan halus yang otomatis dan terstruktur. 3Pemeriksaan radiografi manus (tangan) dan wrist (pergelangan tangan) adalah aspek kritis dalam praktik medis yang berfokus pada identifikasi dan penanganan berbagai kondisi yangmempengaruhi area tersebut. Tangan dan pergelangan tangan adalah bagian tubuh yang sangatpenting, yang memungkinkan manusia melakukan berbagai aktivitas sehari-hari, mulai dari tugas-tugas sederhana seperti menulis dan makan, hingga kegiatan yang lebih kompleks sepertipekerjaan manual dan olahraga.5 Karena fungsinya yang sangat esensial, gangguan atau cedera pada tangan dan pergelangan tangan dapat berdampak signifikan terhadap kualitas hidup individu.Oleh karena itu, pemeriksaan radiografi yang akurat dan komprehensif menjadi sangat pentinguntuk memastikan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang efektif. Pemeriksaan radiografimanus dan wrist dimulai dengan anamnesis yang mendetail, di mana dokter mengumpulkaninformasi tentang gejala yang dirasakan pasien, riwayat cedera, serta aktivitas yang memperburukatau meringankan gejala. 6Anamnesis ini memberikan gambaran awal tentang kemungkinankondisi yang dialami pasien. Selanjutnya, pemeriksaan radiografi fisik dilakukan untukmengevaluasi adanya deformitas, pembengkakan, perubahan warna kulit, dan keterbatasan gerak.Palpasi juga dilakukan untuk menilai adanya nyeri, ketidakstabilan sendi, atau kelainan struktur.Tes range of motion (ROM) digunakan untuk menilai kemampuan gerak sendi pergelangan tangandan tangan, baik secara aktif oleh pasien maupun secara pasif oleh pemeriksa. Selain itu, tesprovokatif seperti Finkelstein's test dan Phalen's test digunakan untuk mengidentifikasi kondisispesifik seperti tendinitis dan sindrom terowongan karpal. Teknologi pencitraan medis memegang peran penting dalam pemeriksaan radiografi manus dan wrist. X-ray sering digunakan untukmengevaluasi struktur tulang dan mendeteksi adanya fraktur atau osteoartritis. Ultrasonografibermanfaat dalam menilai jaringan lunak seperti tendon dan ligamen, sementara MRI memberikangambaran yang lebih detail tentang struktur internal dan kondisi patologis yang kompleks.Pencitraan ini membantu dalam mengkonfirmasi diagnosis yang dicurigai berdasarkanpemeriksaan radiografi fisik dan anamnesis. Tujuan utama dari pemeriksaan radiografi manus danwrist adalah untuk memvisualisasikan struktur tulang dan sendi pada area tangan dan pergelangantangan. Melalui radiografi, dokter dapat mengidentifikasi adanya fraktur, dislokasi, artritis, dangangguan lainnya yang mempengaruhi fungsi dan kesehatan jaringan lunak di sekitar tangan.Pemeriksaan ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang letak dan keparahan
cedera atau kelainan, sehingga membantu dalam perencanaan pengelolaan yang tepat. Selain itu,radiografi juga digunakan untuk memantau perkembangan penyembuhan dan mengevaluasiefektivitas perawatan yang diberikan kepada pasien. Dengan demikian, tujuan utama dari
pemeriksaan radiografi manus dan wrist adalah untuk mendukung diagnosis yang akurat,pemilihan perawatan yang sesuai, serta pemantauan terhadap respons pasien terhadap pengobatan yang diberikan. Pengobatan bisa berkisar dari terapi konservatif seperti fisioterapi dan penggunaan orthosis, hingga intervensi yang lebih agresif seperti injeksi steroid atau pembedahan, tergantungpada kondisi dan keparahan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan panduankomprehensif tentang teknik pemeriksaan manus dan wrist, indikasi klinis, dan interpretasi hasiluntuk memastikan penanganan pasien yang optimal. Pentingnya pendekatan sistematis dalampemeriksaan radiografi manus dan wrist tidak hanya terletak pada peningkatan akurasi diagnosis,tetapi juga pada percepatan proses pemulihan pasien.
Metodologi
Metodologi pemeriksaan Tujuan utama dari pemeriksaan radiografi manus dan wrista dalah untuk memvisualisasikan struktur tulang dan sendi pada area tangan dan pergelangan tangan. Melalui radiografi, dokter dapat mengidentifikasi adanya fraktur, dislokasi, artritis, dan gangguan lainnya yang mempengaruhi fungsi dan kesehatan jaringan lunak di sekitar tangan.Pemeriksaan ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang letak dan keparahancedera atau kelainan, sehingga membantu dalam perencanaan pengelolaan yang tepat. Selain itu,radiografi juga digunakan untuk memantau perkembangan penyembuhan dan mengevaluasiefektivitas perawatan yang diberikan kepada pasien. Dengan demikian, tujuan utama daripemeriksaan radiografi manus dan wrist adalah untuk mendukung diagnosis yang akurat,pemilihan perawatan yang sesuai, serta pemantauan terhadap respons pasien terhadap pengobatanyang diberikan. manus (tangan) dan wrist (pergelangan tangan) melibatkan serangkaian langkah sistematis yang dirancang untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai kondisi medis yangmempengaruhi area ini. Proses dimulai dengan anamnesis rinci, di mana dokter mengumpulkaninformasi mengenai gejala yang dialami pasien, riwayat cedera atau penyakit, serta aktivitas yangmempengaruhi kondisi tangan dan pergelangan tangan. Anamnesis ini memberikan gambaran awal yang penting tentang kemungkinan diagnosis dan membantu dalam merencanakan langkahpemeriksaan selanjutnya. 8Tahap kedua adalah pemeriksaan fisik, yang mencakup inspeksi visualuntuk mendeteksi adanya deformitas, pembengkakan, perubahan warna kulit, atau kelainanlainnya. Palpasi dilakukan untuk mengevaluasi area nyeri, pembengkakan, dan kondisi strukturinternal seperti tulang, sendi, dan jaringan lunak. Tes range of motion (ROM) digunakan untukmenilai kemampuan gerak sendi, baik secara aktif maupun pasif, untuk menentukan tingkatfleksibilitas dan kekakuan.9 Selain itu, tes provokatif seperti Finkelstein's test dan Phalen's testdigunakan untuk mendeteksi kondisi spesifik seperti tendinitis dan sindrom terowongan karpal.Pencitraan medis merupakan komponen penting dalam metodologi ini. 10X-ray digunakan untuk memvisualisasikan struktur tulang dan mendeteksi fraktur atau osteoartritis. Ultrasonografibermanfaat untuk menilai jaringan lunak seperti tendon dan ligamen, memberikan informasitambahan tentang kondisi yang mungkin tidak terlihat pada X-ray. 11MRI digunakan untukmendapatkan gambaran yang lebih detail tentang struktur internal dan kondisi patologis yangkompleks, memungkinkan evaluasi yang lebih menyeluruh. Setelah data dari anamnesis,pemeriksaan fisik, dan pencitraan medis dikumpulkan, dokter akan menganalisis temuan tersebutuntuk merumuskan diagnosis yang akurat.Berdasarkan diagnosis ini, rencana pengobatan yang sesuai dirancang, yang dapat mencakup terapi konservatif seperti fisioterapi dan penggunaan orthosis, hingga intervensi yanglebih agresif seperti injeksi steroid atau pembedahan. Penelitian ini menekankan pentingnyapendekatan multidisiplin, dengan kolaborasi antara dokter, radiolog, dan terapis, untukmemastikan bahwa setiap aspek dari kondisi pasien ditangani dengan tepat dan komprehensif
Hasil dan Pembahasan