Lihat ke Halaman Asli

Muhammad LuthfiFachrezi

seorang mahasiswa

Kreatif! Mahasiswa Undip Sulap Limbah Rumah Tangga Menjadi Kompos Blok yang Ramah Lingkungan

Diperbarui: 4 Agustus 2021   09:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Lampung Tengah (24/07/2021), Perekonomian masyarakat indonesia sangat terdampak akibat diberlakukannya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), tak terkecuali pada Desa Rejo Basuki, Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung. Akibatnya, warga harus memutar otak untuk menghidupi keluarga. 

Padahal banyak potensi yang dapat dimanfaatkan, salah satunya limbah rumah tangga. Menurut Bapak Sugiyono selaku Ketua RW 003 Desa Rejo Basuki, Di RW 003 Desa Rejo Basuki, belum ada pengolahan atau pemanfaatan limbah masyarakat/ limbah rumah tangga. 

Banyak Warga yang hanya membuang limbah rumah tangga begitu saja tanpa dimanfaatkan. Hal ini amat disayangkan karena limbah rumah tangga seperti sisa sayur-sayuran dan buah-buahan dapat dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk yang bernilai jual tinggi. 

Belum lagi, limbah rumah tangga ini jika dibiarkan terlalu menumpuk dapat membawa masalah kesehatan bagi masyarakat.


Salah satu Mahasiswa Undip, Muhammad Luthfi Fachrezi, yang tengah menjalankan KKN di desa tersebut, berinsiatif untuk membuat program pelatihan pembuatan kompos blok dengan memanfaatkan limbah rumah tangga. 

Kompos blok sendiri merupakan media tanam dari kompos yang dibentuk selinder atau kubus yang pada bagian tengahnya diberi lubang untuk meletakkan bibit tanaman. 

Hal ini didukung juga dengan potensi pertanian desa dan banyaknya warga di desa tersebut yang menanam tanaman di rumah, tak terkecuali tanaman obat seperti jahe yang bermanfaat meningkatkan imunitas di tengah pandemi COVID-19. 

Selain itu, di RW 003 Desa Rejo Basuki juga terdapat KWT (Kelompok Wanita Tani) Sri Rejeki IIA yang merupakan salah satu bentuk kelembagaan petani dimana anggotanya adalah petani wanita yang berkecimpung dalam kegiatan pertanian.


Pelaksanaan Program dilaksanakan secara daring, demi menghindari adanya kerumunan warga, melalui WhatsApp Group KWT Sri Rejeki IIA dengan jumlah anggota sebanyak 14 orang. Rangkaian Kegiatan berupa sesi penyampaian materi dan tanya jawab. 

Sesi penyampaian materi terdiri dari pengantar dan pembagian Video Tutorial Pembuatan Kompos Blok dari Limbah Rumah Tangga. Setelah acara selesai, dibagikan kuisioner Google Form tentang keberjalanan acara sebagai bahan evaluasi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline