Lihat ke Halaman Asli

luthfi atun

Mahasiswa fakultas Dakwah Kampus IAILM Tasikmalaya

Menggali Kenangan yang Terpendam Studi Fenomenologi Trauma Masa lalu

Diperbarui: 16 Desember 2023   19:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Trauma masa lalu adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan manusia. Pengalaman traumatis dapat merasuki pikiran dan jiwa seseorang, meninggalkan jejak yang dalam dan sulit dilupakan. 

Dalam konteks fenomenologi, kita dapat memahami trauma masa lalu sebagai realitas yang dihadapi oleh individu, membentuk pemahaman unik dan kompleks tentang dunia mereka. Artikel ini bertujuan untuk menjelajahi fenomenologi trauma masa lalu, menggali aspek-aspek esensial yang terkandung dalam pengalaman tersebut. 

Pengalaman Trauma sebagai Fenomena Subyektif

Trauma masa lalu dapat dipahami sebagai fenomena subyektif yang mewujud dalam kesadaran individu. Setiap orang menghadapi trauma dengan cara yang unik, membentuk konstruksi pribadi tentang pengalaman tersebut. 

Sebagai contoh, seseorang yang mengalami kecelakaan mobil mungkin merasakan trauma dengan cara yang berbeda dari orang yang mengalami kehilangan yang mendalam. Fenomenologi memungkinkan kita melihat bahwa realitas trauma tidak hanya terbatas pada peristiwa luar, tetapi juga pada interpretasi dan makna yang diberikan oleh individu.

Hadirnya "Epoch" dalam Menggali Kenangan

Fenomenologi trauma masa lalu mengundang kita untuk melibatkan proses epoch, yaitu penangguhan sementara penilaian dan prasangka, untuk menggali kenangan yang terpendam. Melalui pendekatan ini, kita dapat merenung pada esensi pengalaman trauma tanpa terjebak dalam konsep-konsep konvensional. Kenangan traumatic muncul sebagai objek langsung pengamatan, memungkinkan kita memahami lebih dalam bagaimana individu merasakannya.

Struktur Waktu dalam Trauma

Dalam fenomenologi, waktu memiliki peran khusus dalam membentuk pemahaman terhadap trauma masa lalu. Pengalaman trauma seringkali terasa "kini" meskipun peristiwa yang menyebabkannya terjadi di masa lalu. Fenomenologi membuka ruang untuk memahami bagaimana kenangan traumatis dapat melekat dalam waktu seolah-olah peristiwa tersebut sedang terjadi kembali, menciptakan kehadiran yang konstan dari masa lalu.

Kesimpulan dari fenomenologi trauma masa lalu yaitu Fenomenologi trauma masa lalu memberikan landasan konseptual untuk memahami realitas unik yang dialami oleh individu setelah mengalami peristiwa traumatis. Dengan memperhatikan aspek-aspek esensial, seperti subyektivitas, epoch dan struktur waktu, kita dapat mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang kompleksitas trauma masa lalu. Dalam konteks ini, fenomenologi memberikan kerangka kerja yang berharga untuk membantu individu menghadapi, memahami, dan mengatasi dampak traumatis yang dapat membentuk perjalanan hidup mereka. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline