PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER ANAK SEKOLAH DASAR PADA ZAMAN SERBA DIGITAL DI DESA BUNGO
Disusun Guna Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Penelitian Karya Ilmiah
Dosen Pengampuh: Yushinta eka Farida, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh: Luthfia Ningsih (191330000546)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Pendidikan adalah usaha sadar dalam suatu prosespembelajaran baik dari segi akademik ataupun non-akademik bertujuan untuk para peserta didik mampu mengembangkan atau mengulas ilmu pengetahuan, sosial, dan prilaku menjadi lebih baik. proses pendidikan karakter perlu dilakukan sejak dini dan harus sudah dimaksimalkan pada usia di sekolah dasar. pote si yang baik sebenarnya sudah dimiliki pada setiap manusia sejak lahir, akan tetapi potensi tersebut harus terus dibina dan dikembangkan melalui sosialisasi baik dari anggota keluarga, sekolah, ataupun masyarakat.
Di era globalisasi ini, manusia dengan mudahnya menggunakan teknologi bukan hanya orang dewasa melainkan juga dengan anak-anak. Teknologi saat ini digunakan dalam dunia pendidikan dikarenakan sangat membantu proses pembelajaran dan pengembangan ilmu pengetahuan. Selain itu, teknologi juga mampu digunakan sebagai alat komunikasi antara pendidik dan peserta didik. Namun, begitu juga dengan adanya dampak positif ataupun negative dalam ranah pendidikan menggunakan teknologi. Karakter bangsa yang baik seharusnya dibentuk dan dididik sedini mungkin agar masyarakat menanamkan sifat-sifat dan perilaku yang baik sejak usia dini sehingga dapat menekan angka criminal pada kasus-kasus yang tidak diinginkan.
Pendidikan karakter adalah pendidikan yang mendukung pada perkembangan sosial, emosional, dan etis peserta didik. Sementara itu, secara kesederhanaan pendidikan karakter dapat diartikan sebagai hal positif apa saja yang dilakukan oleh pendidikan dan berpengaruh pada karakter peserta didik yang dididiknya. Pendidikan karakter merupakan sebuah upaya atau acuan untuk membangun karakter peserta didik. Seperti halnya memproses sebuah pengukiran atau pemahatan jiwa seseorang dengan sedemikian rupa, sehingga terbentuklah secara unik, menarik, dan berbeda atau bisa dibedakan dengan orang lain, ibarat sebuah huruf dalam alfabeta yang tidak mungkin pernah sama antara yang satu dengan yang lainnya, begitulah dengan orang-orang yang berkarakter dapat dibedakan satu dengan yang lainnya. Pendidikan karakter dapat disebut juga sebagai pendidikan moral, pendidikan nilai, pendidikan dunia afektif, pendidikan akhlak, atau pendidikan budi pekerti.
Tujuan pendidikan karakter sendiri yaitu agar peserta didik mampu menjadi penerus bangsa mampu mempunyai akhlak dan moral yang baik untuk menciptakan kehidupan berbangsa yang adil, aman dan Makmur. Dapat dijelaskan di dalam Al-Qur’an dengan tegas agar manusia menyerukan dan menegakkan kebenaran dan menjauhkan perbuatan yang munkar atau buruk. Pendidikan karakter yang diberikan seorang ayah kepada anaknya untuk selalu mengerjakan sholat lima waktu, dan selalu bersabar.
Anak yang berusia 7-11 tahun mengalami tingkat perkembangan operasional konkret. Tingkat ini merupakan permulaan berpikir nasional pada anak-anak. Hal ini berarti anak-anak memiliki operasi-operasi logis yang dapat diterapkan pada masalah-masalah yang konkret. Semisal menghadapi suatu pertentangan antara pikiran dan persepsi, anak dalam priode ini memilih mengambil keputusan logis. Pada zaman digital saat ini, anak usia sekolah dasar sudah bisa mengoprasikan barang-barang teknologi seperti Ponsel, computer, video game dan lain-lain.