Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Lezatnya Papeda, Makanan Khas Masyarakat Papua dan Maluku

Diperbarui: 11 April 2024   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: Luthfia M. 

Source: Luthfia M. 

Siapa yang tidak mengenal papeda? Makanan khas dari wilayah timur yaitu Papua dan Maluku ini mempunyai keunikan pada tekstur yang menyerupai lem berwarna putih bening dan memiliki rasa yang tawar. Dengan rasa tawar yang ada pada pepeda, biasanya makanan ini disajikan dengan ikan tongkol atau ikan kuah kuning yang dibumbui dengan kunyit dan memiliki rasa yang khas. 

Selain itu, papeda juga biasanya dinikmati menggunakan sayur. Papeda terbuat dari pohon sagu yang banyak tumbuh di dearah yang berair tawar atau rawa bergambut dan di daerah sepanjang sungai. Pohon sagu juga tumbuh di hutan-hutan rawa yang kadar garamnya tidak terlalu tinggi. Dalam bahasa Inanwatan atau bahasa Papua, papeda disebut dengan ‘dao’.

Papeda menyimpan riwayat sejarah. Masyarakat papua sangat menghormati sagu lebih dari sekedar makanan lezat. Karena dianggap sebagai sesuatu yang istimewa, masyarakat papua kerap mengadakan upacara khusus sebagai rasa syukur akan hasil panen sagu yang melimpah, sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup sebagai makanan pokok.

Selain itu, makanan khas ini juga memiliki manfaat bagi tubuh seperti dapat meningkatkan energi pada tubuh karena adanya kandungan karbohidrat, adanya serat yang yang dapat membantu mengikat kolestrol jahat di dalam usus dan mengeluarkannya dari tubuh. Selain itu, serat pada papeda juga dapat membantu dalam melunakkan feses dan meningkatkan pergerakan usus. 

Hal ini dapat membantu dalam mencegah sembelit dan mencegah kesehatan pencernaan. Kemudian adanya vitamin C yang dapat menjaga dan meningkatkan kekebalan tubuh serta adanya kalsium yang membantu dalam menjaga kesehatan tulang.

Cara untuk memakan papeda menggunakan garpu atau sepasang sumpit, kemudian digulung-gulung hingga papeda melingkari garpu atau sumpit, kemudian diletakkan di piring dan disantap bersama kuah ikan ekor kuning. Uniknya, papeda tidak perlu dikunyah, makanan ini bisa langsung diseruput dan ditelan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline