Lihat ke Halaman Asli

Keberadaan Teknologi Jaringan Terbaru di Indonesia

Diperbarui: 16 Juli 2021   22:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Manusia mulai mengenal teknologi sejak masa pra-sejarah hingga abad ke-21 saat ini. Berawal dari yang sederhana seperti pembuatan alat-alat perkakas dari batu, hingga mencapai teknologi yang jauh lebih rumit. Perkembangan teknologi dilihat dari kebutuhan manusia. Dengan demikian, teknologi merupakan faktor utama yang mendukung perkembangan peradaban manusia.

Abad ke-21 ini juga dikenal dengan abad digital karena telah banyak melahirkan keberhasilan teknologi di berbagai bidang. Bidang yang meliputi yaitu bidang fisika, eksplorasi data, dan bidang teknologi informasi. Teknologi informasi mengalami perkembangan yang paling pesat. Informasi dari seluruh dunia seakan dalam genggaman tangan karena bisa diakses hanya dalam hitungan detik. Dengan bantuan perangkat keras seperti laptop, komputer, maupun telepon genggam yang tersambung dengan internet dan jaringan seluler.

Jaringan seluler di seluruh dunia telah mengalami perkembangan, dimulai dari 1G, 2G, 3G, 4G, dan saat ini ada yang terbaru yaitu 5G. Teknologi jaringan 5G diluncurkan operator global sejak awal 2019. Sejauh ini telah lebih dari 60 negara yang menggunakan teknologi ini dan pastinya akan terus bertambah. Sedangkan di Indonesia, pada tanggal 27 Mei 2021 teknologi jaringan 5G baru diluncurkan. Belum banyak yang mengetahui bahwa teknologi jaringan terbaru ini telah tersedia dalam beberapa smartphone di Indonesia. Operator yang mendukung layanan ini di Indonesia pertama kalinya adalah Telkomsel, dengan frekuensi jaringan 2,3 GHz. Untuk saat ini, teknologi jaringan 5G baru bisa diakses di beberapa daerah seperti Pondok Indah dan Widya Chandra di Jakarta Selatan, Bumi Serpong Damai dan Alam Sutera di Tangerang Selatan, serta Kelapa Gading dan Pantai Indah Kapuk di Jakarta Utara

Di zaman yang serba modern ini, kebutuhan terhadap konektivitas semakin tinggi, ditambah dengan situasi pandemi yang semakin bergejolak di Indonesia membuat kebanyakan orang harus melakukan Work From Home. Bahkan anak sekolah pun dituntut tidak gagap teknologi karena sekolah dilakukan secara daring(dalam jaringan) di situasi seperti sekarang. Tentunya hal ini membuat semua orang semakin tidak bisa lepas dari koneksi internet untuk melanjutkan kegiatannya. Teknologi jaringan 5G lebih efisien dengan kecepatan konektivitas 10 kali lebih cepat daripada jaringan 4G. Karena  transfer datanya lebih stabil serta waktu tempuh aksesnya yang lebih singkat dapat menghemat waktu bagi penggunanya.

Dengan adanya teknologi jaringan 5G yang semakin maju dan modern, membantu pemerintah mendorong industri dalam negeri. Menurut informasi dari laman Kominfo, teknologi jaringan 5G memiliki latensi yang rendah, konektivitas kecepatan tinggi, dan cakupan yang luas untuk dioptimalkan dalam penerapan industri 4.0. Teknologi jaringan 5G memudahkan penggunanya karena dapat mengontrol banyak perangkat secara remote dan lebih banyak membuka peluang bisnis untuk masyarakat. Contohnya seperti sebagian masyarakat Indonesia yang mempunyai usaha online shop, karena hal yang utama mereka butuhkan adalah terhubung dengan jaringan internet.

Selain membuka peluang perekonomian masyarakat Indonesia, pemerintah juga memanfaatkan teknologi jaringan 5G dalam membangun infrastruktur digital. Termasuk salah satu diantaranya untuk mempercepat laju transformasi digital Indonesia. Untuk mempercepat transformasi digital, menurut informasi dari Kominfo pihaknya melakukan program Gerakan Literasi Digital. Inovasi digital ini terus berjalan secara paralel seiring hadir dan berkembangnya layanan teknologi jaringan 5G di Indonesia. Dengan memanfaatkan berbagai macam kelebihan yang terdapat dalam teknologi jaringan terbaru ini, pemerintah berharap dapat menjadikan bangsa Indonesia lebih maju dalam bidang teknologi.

Namun dibalik banyaknya kelebihan yang disajikan, masih ada kekurangan yang ada pada teknologi jaringan 5G. Terutama untuk wilayah Indonesia yang daerah jangkauannya masih terbatas. Teknologi jaringan 5G tidak bisa menjangkau wilayah seluas jaringan 4G karena semakin meningkatnya bandwidth yang digunakan. Dari riset University of Lorraine dan University of Dundee, teknologi jaringan 5G dikhawatirkan memiliki masalah dari segi keamanan, ditinjau dari fitur transfer data berkualitas tinggi yang membuka peluang para penyerang untuk hadir dalam sistem.

Karena teknologi jaringan 5G ini baru saja hadir, sebaiknya harus terus disempurnakan dari kekurangannya. Pimpinan industri dan pemerintah juga seharusnya bekerja sama untuk menjadikan teknologi jaringan 5G yang lebih nyaman dan aman saat digunakan. Ketika nanti para pengguna dan operator semakin banyak yang berinvestasi dalam pengadaan jaringan 5G, wilayah Indonesia yang dapat menikmati teknologi ini semakin meluas dan lama-lama bisa mencapai keseluruhan. Untuk itu mari bersama-sama kita sambut teknologi baru dengan harapan melahirkan kemungkinan baru yang lebih baik untuk negara Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline