Lihat ke Halaman Asli

Ecoprinting: Seni Melestarikan Alam menjadi Tas Ramah Lingkungan

Diperbarui: 13 Februari 2024   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil karya seni Ecoprinting Tas Ramah Lingkungan dari Ibu-ibu Kader PKK (dok. pribadi)

Semarang, (13/02/24) - Di era modern ini, kesadaran akan kelestarian lingkungan semakin meningkat. Hal tersebut mendorong munculnya berbagai alternatif produk ramah lingkungan, termasuk tas. Salah satu pilihan menarik adalah tas ecoprint, yang dihiasi dengan motif alami dari daun dan bunga. Ecoprinting berasal dari kata Eco (ramah) dan Print (mencetak). 

Ecoprinting yaitu teknik mencetak menggunakan pewarnaan alami dari dan dan bunga dengan cara ditempel hingga menghasilkan motif unik dan otentik pada kain. Ecoprinting bukan hanya sekadar teknik seni cetak yang indah dan unik. Namun, dapat membawa manfaat bagi individu dan lingkungan. Bagi individu yaitu untuk mengembangkan kreativitas seperti bebas dalam bereksperimen dengan berbagai jenis daun, bunga, dan teknik untuk mebghasilkan karya seni yang unik dan otentik. 

Selain itu, dapat meningkatkan nilai ekonomi dan membuka peluang usaha bagi bagi masyarakat Desa Tlogorejo untuk menghasilkan produk-produk yang menarik. Bagi lingkungan, ecoprint memiliki manfaat yaitu ramah lingkungan karena menggunakan bahan alami (daun dan bunga), serta meminimalisir bahan kimia, sehingga mendukung prinsip keberlanjutan. Meningkatkan kesadaran lingkungan yaitu dapat menjadi media edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian alam. 

Pelaksanaan Pembuatan Tas Ramah Lingkungan melalui Ecoprint bersama Ibu-ibu Kader PKK Desa Tlogorejo (dok. pribadi)

Teknik Ecoprint melalui beberapa proses yaitu proses mordanting (pembersihan kain dari kotoran) dengan mencuci kain. Selanjutnya, dedaunann direndam ke dalam larutan asetat (cuka). Lalu, dedaunan sebagai pewarna tersebut ditempelkan pada permukaan kain yang bersih yang telah dibentangkan. Berikutnya, teknik pounding (pemukulan). Teknik tersebut diawali dengan menaruh plastik di dalam tas, pastikan plastik tidak bergeser pada saat pemukulan. Lalu, daun diposisikan sesuai kreativitas pada bagian luar totebag. Bagian atas daun ditutup dengan plastik. Daun yang tertutup plastik, dipukul dengan palu atau batu ulekan hingga rata, pastikan motif sudah timbul pada totebag. Selanjutnya proses fiksasi langkah pertama yaitu air 1 L dan 1 air tawas (15 gr) disiapkan. Lalu, motif dibentuk sesuai dengan keinginan dan totebag direndam ke dalam air tawas selama 5-25 menit. Langkah terakhir, totebag dijemur di bawah sinar matahari. 

Tas ecoprint bukan hanya unik dan otentik, namun juga memiliki banyak manfaat bagi lingkungan. Proses pembuatannya tidak menggunakan bahan kimia, sehingga aman bagi lingkungan dan kesehatan. Selain itu, ecoprinting memanfaatkan daun dan bunga yang biasanya dibuang, sehingga meminimalkan limbah dan membantu menjaga kelestarian alam. Dengan memilih tas ecoprint, dapat menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dan tampil modis dengan cara yang berkelanjutan. Tas ini cocok digunakan untuk berbagai aktivitas, mulai dari ke kampus, kantor, hingga acara santai. Mari bersama-sama menjaga kelestarian bumi dengan langkah kecil, mulai dari memilih tas ecoprint yang ramah lingkungan dan penuh gaya! Yuk, mulai dari diri sendiri!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline