Lihat ke Halaman Asli

Bukan Sembarang Nugget! Pengolahan Nugget Lele sebagai Upaya Pencegahan Stunting di Desa Tlogorejo

Diperbarui: 13 Februari 2024   13:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyajian Olahan Nugget Ikan Lele kepada Ibu-ibu Kader Posyandu di Desa Tlogorejo (dokpri)

Semarang, (13/02/24) - Desa Tlogorejo merupakan desa yang terletak di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Desa ini memiliki permasalahan salah satunya yaitu Stunting pada Balita. Stunting merupakan kondisi balita mengalami gangguan pertumbuhan yaitu tinggi badan lebih pendek dari standar usia karena kekurangan asupan nutrisi dalam jangka waktu yang cukup lama. Penyebab stunting ada dua yaitu secara langsung dan tidak langsung. 

Secara langsung yaitu kurangnya pemberian ASI eksklusif pada balita, pemberian MP-ASI sebelum usia 6 bulan, dan secara tidak langsung yaitu faktor ekonomi yang rendah, sehingga mempengaruhi ketahanan pangan keluarga. Ikan lele merupakan bahan pokok makanan yang dapat mengatasi permasalahan stunting, pada daging ikan lele mengandung kaya protein, fosfor, kaya asam amino, vitamin A, vitamin B6 & B12, vitamin B1, karoten, kalsium, dan zat besi. 

Desa Tlogorejo baru memulai budidaya ikan lele pada tahun 2024 ini untuk ketahanan pangan di desa tersebut. Pembuatan nugget dari bahan dasar ikan lele menjadi inovasi karena ikan lele mudah didapatkan, harganya relatif terjangkau, praktis dan tahan lama. 

Pelatihan Pembuatan Olahan Nugget Lele oleh Mahasiswa KKN UNDIP TIM I 2023/2024

Pembuatan nugget ikan lele meliputi proses persiapan bahan baku, pengolahan nugget ikan lele dan penyajian nugget lele. Proses persiapan bahan baku dilakukan dengan daging ikan lele dibersihkan terlebih dahulu, setelah itu daging ikan lele diberi jeruk nipis untuk menghilangkan bau amis. Proses selanjutnya yaitu pengolahan nugget ikan lele dengan cara direbus selama 15 menit dan daging ikan lele dipisahkan dengan durinya. 

Setelah itu, daging ikan lele, wortel dan daun bawang dicincang hingga halus, lalu daging ikan lele yang telah dicincang dicampur dengan wortel dan daun bawang. Kemudian diberi lada, garam, brambang goreng dan kaldu ayam sebagai penyedap rasa. Adonan diaduk hingga lembut dan diberi tepung panir secukupnya, adonan yang sudah tercampur dengan tepung panir dituang ke loyang dan dikukus hingga matang, lalu didinginkan. Setelah dingin, potong ukuran sesuai selera, lalu telur diaduk dan diberi kaldu ayam secukupnya. 

Potongan nugget dicelupkan ke dalam adukkan telur lalu ditabur tepung panir. Lalu,  disimpan di dalam freezer. Proses terakhir yaitu penyajian nugget lele. Proses penyajian dilakukan dengan cara nugget lele digoreng dan siap dihidangkan sesuai selera. 

Kelebihan dari nugget lele selain bahan yang mudah didapatkan, proses pembuatannya mudah dilakukan sehingga dapat dipraktikkan di rumah. Selain itu, nugget lele memiliki cita rasa yang unik sehingga anak-anak menjadi tertarik untuk mengonsumsi nugget lele. Nugget lele hadir dengan bentuk dan tekstur yang menarik, berpotensi meningkatkan minat makan anak, terutama yang kurang menyukai ikan olahan biasa. Nugget lele memiliki ketahanan yang cukup lama. Dengan adanya inovasi ini membuat masyarakat dapat mengatasi adanya permasalahan stunting di Desa Tlogorejo. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline