Lihat ke Halaman Asli

Luthfi Zain

Make your activity coz Allah

Memaknai Isra' Mi'raj

Diperbarui: 28 Februari 2022   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

27 Rajab 1443, merupakan peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad Saw. Beliau adalah teladan umatnya, yang senantiasa cinta dan ingat kepada umatnya hingga akhir kehidupannya, bahkan dalam sakaratul mautnya masih ingat akan umatnya. 

'Ummati... ummati...' ucapnya,

Yang berarti, umatku... umatku...

Dalam perjalanan Isra' Mi'rajnya Allah SWT menyebutkan dalam firman-Nya;

"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S Al-Isra: 1)

Kita coba denger pendapat dari salahsatu pelajar Al-Azhar yuk terkait makna Isra' Mi'raj sendiri :). Menurut Khoiriyah salahsatu pelajar Kursus Arab Al-Azhar program Al-Miftah 1 Kuffah periode Februari ini, Isra' Mi'raj ini sendiri adalah sebagai ajang kita dalam mengingat perjalanan rasul kita yang begitu luar biasa, perjalanan yang memang patut diperingati dimana perjalanan yang menjadikan kita sebagai umat Islam menemukan perintah wajibnya sholat yang lima waktu dari peristiwa ini.  

Nah itu tadi pendapat menurut Mbak Khoir terkait Isra' Mi'raj.

Jadi memang pada dasarnya, Isra Mi'raj bukan hanya sekedar peristiwa yang memiliki makna kekayaan spiritual, akan tetapi begitu dalam dengan pesan-pesan kehidupan untuk mendorong dan mengembangkan peradaban umat manusia. Peradaban yang tentunya akan mengedepankan aspek keadilan, kedamaian dan kesejahteraan seluruh umat, yang terbingkai utuh dalam nilai-nilai agama, budaya, akhlaq serta kesederhanaan dan juga kejujuran yang dijunjung.

Satu yang menjadi penting adalah dari Isra Mi'raj adalah bagaimana kita sebagai mahluk dan manusia beragama dapat menjalankan amar ma'ruf nahi munkar, seperti yang diajarkan serta diperlihatkan oleh Rasulullah SAW dalam keseharian semasa hidupnya.

Amar ma'ruf nahi munkar sendiri berasal dari bahasa arab yang memiliki makna mengerjakan yang baik dan mencegah yang buruk sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan dalam al-Qur'an dan as-Sunnah. Tidak perlu jauh-jauh menunaikan ibadah serta mencegah keburukan yang ada disekitar pun sudah termasuk amar ma'ruf nahi munkar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline