Lihat ke Halaman Asli

Hasil Analisa Bahasa Tubuh Presiden PKS Anis Matta

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13966747971533686811


Beberapa waktu yang lalu di televisi maupun di media sosial kita telah menyaksikan pada tanggal 16 maret 2014 kemaren tentang kampanye partai PKS. Dan saya mengambil video http://www.youtube.com/watch?v=tXBPoO2zGgc tersebut yang beredar di youtube akhir-akhir ini untuk menganalisa bahasa tubuh Anis Matta.

Muhammad Anis Matta L.C atau lebih akrab disebut dengan Anis Matta yang pernah menjadi Dosen Agama Islam FE UI Program Extention 1996-1998 , politikus muda yang memiliki dua orang istri sekaligus menjadi presiden partai PKS setelah Luthfi Hasan Ishaq yang tersandungkasus suap Impor Daging,dan menjadi kali ke 3 saya untuk objek analisa bahasa tubuh di tulisan saya kali ini. Tujuan penulisan ini adalah untuk menganalisa bahasa tubuh Anis Matta bukan untuk mempromosikan atau pun berkampanye disaat musim pemilu seperti ini.

Ok, let’s to the topic

Baju kemeja putih bagian lengannya di gulung hingga siku, jam tangan hitam serta celana panjang jeans yang di padu dengan gesper membuat penampilannya santai namun tetap terkesan rapih dan elegan di acara kampanye di GBK waktu itu. Tatapan mata, mimik dan suaranya yang begitu menggema ketika beliau menyampaikan orasi-orasinya, gerakan-gerakan tangannya serta perubahan-perubahan posisi beliau dari ujung stage kanan kemudian ke stage kiri. Apa yang ingin disampaikan beliau dari bahasa tubuh tersebut, ketika mata dan suaranya memadu menjadi satu.

Dalam sebuah buku yang berjudul Body Language II: Reading People menulis ; Eye Contact. The same principles are important when making a speech: the best public speakers sweep the audience with their eyes, making brief eye contact with as many responsive faces in the audience as possible. This eye contact shouldn’t last too long,lest an audience member feel singled out. Speaker who are uncomfortable with a group will look at their notes instead of the group, or will stare beyond the audience. Lack of connection with individuals in the audience can hurt: one study found that speakers who looked at the audience over 60 percent of the time were judged as basically sincere, while those who looked at the audience only 20 percent of the time were rated insincere. This isn’t to say that constant eye contact is a necessity. In fact, when quoting or referring to statistics, it helps to read the information from the notes or presentation screen, then return to the eye contact with the audience to explain the information. Distinguishing between quotation and explanation increases the audience’s perception of the speaker’s credibility. Yang artinya adalah prinsip kontak mata ketika Anis Matta berorasi kepada audience yang memenuhi GBK saat itu menyapu reponsif para penonton memberi penjelasan dan informasi untuk membedakan antara kutipan dan penjelasan.

Tangan yang mengepal dengan jari telunjuk ke atas di hampir setiap orasinya berpadu dengan intonasi yang begitu bersemangat. Berikut beberapa orasi-orasi beliau ; “Karena saya menyaksikan semangat Indonesia di mata kader-kader partai keadilan sejahtera” disambut gemuruh sorak seluruh peserta kampanye di GBK, masih dengan tangan yang mengepaldengan jari telunjuk menghadap ke atas beliau melanjutkan orasinya “ Karena saya menyaksikan dan mencium aroma kemenangan setelah saya memasuki gedung ini” kembali sorak dari para audience, “partai keadilan sejahtera telah melalui babak pertama dari sebuah drama sejak satu tahun yang lalu” masih dengan suara lantang dengan gerakan-gerakan dari stage kiri menuju stage kanan, masih disambung dengan orasi-orasi beliau yang lain; “Kalo kita ditanya kenapa kita semuanya terpuruk dalam sumur itu? Tentang sebuah drama bagaimana PKS bisa keluar dari sumur itu? (menggunakan jeda bertanya kepada para peserta kampanye) apakah hari ini kita sudah keluar dari sumur itu? Sodara-sodara sekalian, hari ini kita sudah keluar dari sumur itu!” sambil mengacungkan tangan keatas dan disambut sorak yang luar biasa dari peserta kampanye yang memenuhi GBK. Kata-kata Insyaallah yang di ulang-ulang disetiap beliau mengucapkan janji-janji.Seolah menunjukkan karakteristik seorang pemimpin yang mengkomunikasikan dan mengartikulasikan visi kepada para peserta kampanye.

Dalam gerakan tangan yang ditunjukkan beliau ketika berorasimemberi kesan adanya kesediaan untuk bertindak, dan juga ada gerakan ritmis yang menandakan bahwa beliau menguasai keadaan saat itu. Masih dalam kepalan tangan beliau memberi arti bahwa adanya peningkatan ketegangan, secara dalam arti sekunder bisa dikatakan juga memberikan suatu keterangan untuk mengarahkan perhatian audiences.

Kesimpulan yang bisa diambil dari pembahasan sederhana di atas adalah Bahasa Tubuh yang ditunjukkan oleh Anis Matta adalah ciri-ciri dari bahasa tubuh seorang pemimpin yang memiliki kharisma, pandangan kedepan, daya persuasi dan intensitas. Dan itu bisa terlihat dari video diatas, bagaimana ia meraih kredibilitas (bisa dipercaya) oleh para peserta kampanye, cara serta proses beliau mempengaruhi dan memberi contoh kepada para peserta kampanye yang memadati GBK waktu itu. Tapi, apakah beliau benar-benar bisa menjadi pemimpin harapan semua masyarakat Indonesia? Tidak hanya sekedar yang hadir di GBK saja. Dan bisakah beliau menjadi pemimpin yang mempunyai terobosan-terobosan pemikiran yang metanoiac yang bisa menggeser paradigma yang berkembang sekarang? Kita lihat saja nanti setelah pesta demokrasi usai.

Semoga tulisan ini tergolong objektif, dan semoga bermanfaat.

Sumber :

1. http://www.youtube.com/watch?v=tXBPoO2zGgc

2.Body Language II: Reading People, 2008, Chicago

3. Hermann Strehle, Meinen Gesten Und Gebarden yang di alih bahasa oleh Dra. Hanna Wijdaja, 1983, Bandung, Biro Psikologi persona

4. Peter Hartley, Interpersonal Communication, 1993




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline