Lihat ke Halaman Asli

Mohammad Lutfi

Tenaga pengajar dan penjual kopi

Keinginan: Antara Dituruti dan Dibiarkan?

Diperbarui: 11 Mei 2020   18:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi orang sedang dihadapkan pada pilihan | Sumber: simplyinvesting.com

Tahukah Anda bahwa jumlah penduduk bumi saat ini sekitar 7,75 miliar jiwa. Penduduk Indonesia saat ini kurang lebih 270 juta jiwa dan sepertinya akan bertambah seiring dengan jumlah kelahiran yang terus meningkat dan jumlah kematian yang rendah.

Bisa dibayangkan, dengan jumlah yang sebanyak itu kita dapat bertanya, apa saja keinginan mereka? Sanggupkah negara ini memenuhi keinginan mereka? Sementara manusia secara pribadi kadang kelimpungan memenuhi keinginan diri sendiri.

Bagaimana jadinya kalau semua keinginannya harus dituruti? Tentu hal tersebut tak dapat dipenuhi. Oleh karenanya, Mahatma Gandhi mengingatkan kita dengan kata-kata berikut.

"Bumi ini cukup untuk memenuhi kebutuhan kita semua, namun tidak cukup untuk memenuhi keinginan segelintir kecil manusia yang serakah."

Jika kita resapi kata-kata tersebut mengingatkan kita agar membedakan mana kebutuhan dan keinginan. Kata-kata tersebut pula mengingatkan kita untuk tidak terlalu menuruti keinginan.

Berbicara masalah keinginan, saya jadi teringat serial kartun Doraemon. "Aku ingin begini, aku ingin begitu, ingin ini ingin itu banyak sekali" begitulah dalam kutipan lagu serial kartun Doraemon yang menggambarkan seorang tokoh Nobita yang memiliki berbagai keinginan. 

Untuk mewujudkannya, Nobita mengandalkan kantong ajaib Doraemon. Bisa dianggap Doraemon adalah pengabul keinginan Nobita. Sayangnya, Nobita kerap kali menyalahkangunakan alat-alat Doraemon dan menciptakan ketergantungan pada dirinya.

Selain tokoh Nobita, orang lain pun juga memiliki keinginan untuk diwujudkan. Misalnya saja, di bulan puasa seperti sekarang ini, ancang-ancang untuk berbuka puasa sudah dibuat saat tengah hari. Saya ingin buka puasa dengan kolak pisang dan jus jambu. Caranya bisa beli atau buat sendiri.

Keinginan dapat pula untuk merayakan suatu pencapaian. Contohnya, kalau lulus nanti,  saya ingin liburan ke Jakarta, mengunjungi Monas dan TMII. Dengan keinginan tersebut, segala usaha dilakukan. 

Si empunya keinginan akan belajar sungguh-sungguh agar bisa lulus. Di samping itu, pundi-pundi uang akan dikumpulkan dengan cara bekerja dan menabung. Bagi yang masih sekolah, uang saku akan disisihkan untuk ditabung pula.

Rasa ingin yang seperti itu dalam batasan yang wajar, artinya dapat direncanakan dan diukur. Rasa ingin yang seperti itu pula dapat memunculkan motivasi diri untuk semangat dalam belajar atau bekerja dan sabar mengumpulkan bekal sedikit demi sedikit.

Beda halnya dengan rasa ingin yang tidak terkendali. Misalnya, dalam bulan puasa lagi, kerap kita rasakan keinginan untuk berbuka ini dan itu, Nanti setelah minum ini dilanjut dengan makan ini. Setelah makan ini, nanti ngemil ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline