Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN TIM I UNDIP Dorong Murid Jago Bahasa Inggris dengan Belajar dari Kesalahan

Diperbarui: 12 Februari 2024   11:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses gathering materi modul melalui kegiatan belajar mengajar

Dalam benak banyak pelajar, terutama anak-anak, lebih baik diam daripada malu membuat kesalahan. Hal ini cukup lumrah di Indonesia, sebab budaya bullying masih sangat mengkhawatirkan. Padahal, membuat kesalahan merupakan bagian yang sangat penting dalam proses belajar. Bayangkan jika kita tidak berani mencoba dan selalu takut untuk melakukan kesalahan. Tentu saja hanya akan mengakibatkan kita tidak pernah benar-benar belajar.

Dalam konteks pembelajaran bahasa Inggris, kesalahan adalah hal yang biasa terjadi. Sebagai orang dewasa kesalahan-kesalahan itu pun terus diperbuat. Bahkan, native speaker atau penutur asli bahasa Inggris juga sering melakukan kesalahan dalam penggunaan bahasa mereka sendiri. Ada beberapa faktor yang memengaruhi kesalahan tersebut, seperti kurangnya paparan terhadap materi bahasa Inggris, kesalahan dalam menyampaikan informasi yang kemudian ditiru oleh anak-anak, atau bahkan karena kurangnya pemahaman tentang aturan bahasa tersebut.

Proses mengecek hasil pembelajaran bahasa Inggris

Untuk itu, Mahasiswa KKN TIM I UNDIP mendorong murid-murid SD N 1 Pakembaran untuk aktif berbahasa Inggris dalam kelas tanpa perlu mengkhawatirkan kesalahan yang dibuat. Kegiatan belajar-mengajar dilaksanakan selama tiga minggu dari pertengahan Januari hingga awal Februari. Dari proses pembelajaran ini dibuatlah modul "Common English Mistakes of Indonesian Learners" yang dapat digunakan guru pengampu bahasa Inggris untuk melakukan evaluasi dan inovasi metode pembelajaran. 

"The more mistakes you make, the more you learn." - Ole Gunnar Solskjaer

Tujuan dari dikumpulkannya beberapa kesalahan dalam berbahasa Inggris dalam satu modul ini bukan semata-mata mencari titik lemah. Namun, untuk menganalisis kesalahan dan menawarkan solusi agar nantinya kesalahan tersebut tidak terulang kembali. Melalui pengamatan selama proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas V SD N 1 Pakembaran, modul ini dapat digunakan sebagai buku kerja atau referensi untuk belajar mandiri, atau sebagai bahan bantu pengajaran untuk area-area di mana pembelajar lemah atau ragu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline