Lihat ke Halaman Asli

Semua Tak Lagi Sama

Diperbarui: 7 November 2017   08:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : pinterest.com

Teringat sebuah kisah di masa kecil, dimana aku dan keluarga kecilku menghabiskan waktu bersama. Tinggal di sebuah rumah yang hanya terdiri dari empat orang saja.

Ada ayah, mama, adik dan tentunya aku.

Kedua orang tuaku sama-sama bekerja sehingga mereka tidak bisa mengawasi aku dan adikku setiap saat. Tentu saja aku masih belum bisa momongadikku kala itu karna usiaku dan adikku yang terpaut cukup dekat yakni 4 tahun. Akhirnya mereka memutuskan untuk menitipkannya ke orang lain tetapi ketika ayah dan mamaku sudah pulang dari kerja adikku dijemput kembali.

Kala itu aku di rumah sendirian ketika orang tuaku sedang bekerja. Hampir semua hal aku lakukan secara mandiri. Dari berangkat sekolah yang terkadang diantar oleh ayah sebelum ia bekerja, pulang sekolah sendiri, bahkan mengaji pun juga.

Orang tuaku pun sebetulnya tidak tahu banyak hal yang aku lakukan di rumah ketika mereka bekerja. Mereka hanya mengajari aku saat tenggelamnya sang fajar, karena pada saat itulah keluarga kami berkumpul dan menghabiskan sisa hari bersama.

Adikku sudah bertumbuh besar dan aku juga mulai bisa menjaganya tanpa bantuan tetangga. Disitulah kami menghabiskan waktu berdua dengan bermain dan bercanda bersama. Semua yang kita lakukan sangat menyenangkan kala itu.

Ilustrasi : pinterest.com

Di balik semua kesenangan itu, ada juga hal-hal yang tidak menyenangkan terjadi. Aku dan adikku sering sekali bertengkar dari kita kecil bahkan sampai saat ini pun juga. Adikku berusia 4 tahun lebih muda dariku, maka dari itu kita sering bertengkar karna usia yg terpaut cukup dekat. Namun, pertengkaran yang terjadi bukanlah pertengkaran yang serius, melainkan pertengkaran yang biasa terjadi pada anak-anak.

Seiring berjalannya waktu, aku dan adikku sudah mulai tumbuh dewasa. Banyaknya tugas dan aktivitas masing-masing mengakibatkan semakin sedikit waktu yang kita habiskan bersama.

Tak sama seperti dulu, aktivitas yang semakin membunuh waktu membuat kita merasa jauh. Kelelahan yang ada mulai merubah sifat dan sikap masing-masing dari kita, yang biasanya suka bercanda malah berubah jadi cuek, yang biasanya kumpul bareng malah di sibukkan dengan kegiatan masing-masing. Memang, semakin tumbuh dewasa maka semakin pula fikiran kita dewasa. Sudah jarang sekali menghabiskan waktu bersama antara kakak dan adik.

Ah, sungguh rindu akan masa-masa kecilku dulu yang hanya bisa bermain dan tertawa bersama adikku.

Namun dibalik semua itu aku jadi mengerti bagaimana bersikap mandiri dan dewasa yang akan berdampak positif bagi kehidupanku nantinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline