Marah adalah salah satu dari bagian perasaan manusia. Semua orang pasti pernah marah terhadap seseorang atau sesuatu, tapi bagi orang dewasa marah merupakan kondisi yang wajar jika mereka telah melewati batas dari kesabaran dan berada di titik jenuh ketika sedang beraktivitas, mengobrol atau semacamnya.
Perasaan marah yang dirasakan oleh orang dewasa berbeda dengan yang dirasakan anak – anak. Mengapa?
Orang dewasa ketika marah mereka masih bisa mengontrol kemarahannya sehingga tidak menyebabkan hal – hal yang tidak diinginkan, contohnya seperti melempar piring, mengacak – acak seisi rumah, merusak perabotan dan lain sebagainya. Akan tetapi juga tidak semua orang dewasa bisa mengontrol emosi mereka sehingga melakukan hal – hal yang tidak seharusnya dilakukan ketika marah yang dapat merugikan banyak orang. Hal ini dikarenakan orang dewasa bisa mengontrol dan mengendalikan kondisi dirinya. Sedangkan anak – anak masih belum bisa mengendalikan diri dan emosi mereka.
Kemarahan pada anak biasa diperlihatkan melalui tangisan, jeritan, bergulung – gulung di lantai, melempar barang – barang yang ada di sekitarnya bahkan juga mencelakai dirinya sendiri supaya dapat perhatian lebih dari orang terdekat.
Jika anak marah berlebihan yang disertai dengan mengamuk, mereka bisa saja melakukan hal – hal yang dapat merugikan orang lain bahkan juga dapat merugikan dirinya sendiri. Banyak akibat yang ditimbulkan jika anak marah, seperti melempar atau merusak apapun yang ada di sekitarnya yang bisa mencelakakan diri anak.
Ketika marah, anak – anak susah dan mungkin tidak bisa dikondisikan. Anak – anak lebih mementingkan ego mereka ketika marah. Terdapat banyak faktor yang dapat mengakibatkan anak menjadi marah, diantaranya : meniru sikap orang tua yang mudah marah, keinginannya tidak dituruti, ingin mencari perhatian dari orang – orang di sekitarnya, tidak segera mendapat tanggapan dari orang tua, menunjukkan rasa tidak suka terhadap sesuatu, ketakutan dan kegelisahan.
Strategi yang digunakan orang tua atau orang terdekat ketika menghadapi anak yang marah adalah sebagai berikut :
- Peka dalam memahami perasaan anak. Orang tua seharusnya bisa lebih peka dalam mengetahui perasaan anaknya supaya anak bisa diarahkan dengan baik oleh orang tua. Akan tetapi dalam memahami perasaan anak jangan memaksakan kehendak orang tua agar anak tidak lebih marah dan mau menuruti perkataan orang tua.
- Berkomunikasi yang baik dengan anak. Ketika anak marah, orang tua jangan memarahi anak. Hal itu akan membuat anak menjadi semakin marah dan susah diatur. Orang tua sebaiknya mengobrol dengan anak sebaik mungkin dan menggunakan bahasa yang bisa dimengerti anak dengan mudah.
- Memberikan teladan kepada anak. Memberikan teladan atau contoh yang baik kepada anak adalah cara yang baik dan tepat. Jika anak marah, kita ajak anak untuk berbicara tentang sebab akibat yang ditimbulkan oleh anak ketika mereka marah. Contohnya seperti anak marah dan suka membanting dan melempar benda – benda di sekitarnya berupa piring dan gelas, itu akan mencelakakan orang lain dan juga diri anak. Barang – barang di rumah akan berserakan dan bisa jadi akan melukai anak karena pecahan piring dan gelas. Jadi kita sebagai orang tua harus bisa memberikan pengertian kepada anak dengan sebaik mungkin.
- Tetap tenang ketika menghadapi anak yang marah. Ketika anak marah di dalam rumah orang tua bisa saja menghadapi anak dengan mudah, akan tetapi jika anak marah ketika sedang berada di luar rumah atau di tempat umum maka orang tua jangan gugup dan malu sehingga memarahi anak ketika mereka marah. Hal itu akan membuat anak semakin marah dan tidak mau berhenti. Yang seharusnya orang tua lakukan adalah memeluk dan menggendongnya menuju ke tempat yang sepi dan memberikan pengertian kepada anak. Hal itu dapat meredakan emosinya.
Oleh karena itu orang tua harus pandai dalam melihat kondisi anak dan melakukan cara – cara yang tepat dalam menangani anak yang marah. Diharapkan orang tua bisa mengerti dan memahami bagaimana seharusnya sikap dan tindakan orang tua dalam menangani anaknya jika marah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H