Beberapa waktu yang lalu saya dan ketiga orang teman saya berkunjung ke sebuah tempat wisata yaitu TMII, disana saya bisa menemui berbagai macam rumah adat dan museum, ketika saya berada disana, rasanya nyaman karena jarang terlihat sampah berserakan dan pemandangan yang memanjakan mata.
Saya dan teman-teman memutuskan untuk pergi kesebuah museum yaitu museum keprajuritan yang dari luar tampak seperti kastil abad pertengahan yang membuat kami tertarik untuk masuk, biaya masuk museum ini Rp.2500, ketika kami masuk kedalam, kami tidak menemukan siapa pun kecuali patung pahlawan, tidak ada petugas yang biasanya mengecek tiket ketika kami masuk kedalam, kami mencoba menjelajahi museum tersebut, dilantai 2, pencahayaan nya sangat minim, objek nya sangat sulit untuk dilihat, kami jadi harus membuka sedikit jendela atau bahkan memakai senter pada kamera agar dapat melihat objeknya, objek dimuseum ini kebanyakan hasil replikasi objek aslinya seperti meriam dan teks-teks terdahulu, kerenya, ada miniature dari formasi-formasi perang pada zaman dahulu, seragam/pakaian perang para pahlawan terdahulu saat melawan penjajah tapi pada keseluruhanya, museum ini terlihat rapih, bagus, dengan suasanya yang dingin dari AC, sangat menarik untuk dikunjungi.
[caption id="attachment_248303" align="aligncenter" width="300" caption="Musium Keprajuritan Indonesia"][/caption]
Namun ketika saya berkunjung ke sebuah museum lainya, saya menemukan bahwa keberadaan benda-benda didalam nya terlihat kurang terawat, kebetulan saya pergi kemuseum Telkom, disana terdapat keyboard yang tombolnya banyak yang hilang lalu patung yang tangan nya copot dari badanya, agak sedikit horror juga ditambah suasananya yang sepi, namun ketika saya dan teman-teman memutuskan pergi kelantai atas, baru sampai pertengahan jalan tetapi kami sudah memutuskan untuk keluar dari museum tersebut, bukan karena objek nya yang kurang menarik, tetapi udara didalam yang terlalu tipis, kami sulit untuk bernafas, udaranya terasa panas, waktu itu biaya masuk nya Rp.2000, mungkin itu menjadi faktor yang membuat museum disini kurang terawat.
Kami memtuskan untuk kembali berkeliling dengan menggunakan motor, kami menemukan ada kereta yang berkeliling tempat wisaata tersebut namun keadaan nya sudah sangat memprihatinkan dengan bentuk gerbong yang karatan dan terkesan sudah tidak layak beroperrasi, kami banyak melihat rombongan anak-anak dari SD yang lebih memilih berkunjung ketempat yang bukan museum, seperti Istana anak-anak Indonesia, theater keong emas, dan lain lain, jarang saya melihat mereka berkunjung ke museum, mungkin itu memang sudah tujuan masing-masing, padahal banyak juga bule yang berkunjung kesini, mereka sangat antusias ketika berkunjung ke replika rumah adat yang ada.
TMII merupakan objek wisata potensial yang mampu menjadi magnet bagi wisatawan yang sedang berkunjung ke Jakarta, semoga kedepanya bisa diperbaiki lagi agar menjadi objek wisata unggulan
[caption id="attachment_248304" align="aligncenter" width="300" caption="Kelenteng Kong Miao"]
[/caption] [caption id="attachment_248305" align="aligncenter" width="300" caption="Tampak bersih dan sangat menarik"]
[/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H