Lihat ke Halaman Asli

Lutfi Koto

Long life learning - Education

Cerita Maudy dan Steven

Diperbarui: 11 Desember 2022   11:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"i" dokpri. Puncak Marapi

2008

Satu kelas kompak untuk menghibur Maudy yang dirawat di RS Yarsi Bukittinggi. Kau lari ke ruang kelas dan memberi tahu bahwa Maudy tertabrak mobil dan tak sadarkan diri. Kau ketakutan dan tak sanggup turut serta mengantar Maudy ke rumah sakit,  takut menghadapi Orang Tua Maudy, karena kaulah yang mendorongnya kejalan dan tak sadar ada mobil yang melaju kencang dari belakang..... Dan terjadilah.... Aku tahu kalian pasangan paling konyol, dan aku paham itu tidak sengaja dan bermaksud canda,  namun semua telah terjadi. Untung saja ambulan sekolah selalu siaga dan maudy langsung dibawa dengan sigap ke rumah sakit.

Maudy kehabisan banyak darah. Kau takut bertemu tante Sarah, yang sudah tak berdaya melihat keadaan anaknya. Saking Parahnya, Maudy dirujuk ke RS Vertikal, RS Otak Mhd. Hatta.

Golongan darah teman sekelas banyak yang A, dan AB kebetulan hanya kau golongan darah O- dan aku B+. Stok Golongan Darah untuk Maudy sedikit karena golongan darahnya B-, dan di PMI juga habis,  kita semua berusaha keras turun kejalanan mencari orang  golongan O- dan B- yang bersedia mendonorkan darah,  saking panik melihat keadaan Maudy. Kau dan Rocky bahkan meminta turis yang kebetulan lewat dengan memohon dan menangis untuk bersedia mendonorkan darahnya. Kau tahu,? Semua teman2 ikut menangis melihat usaha kau menolong teman kita. Si bule tidak tega dan akhirnya bersedia merubah rencana liburannya menjadi sukarelawan pendonor darah.

Alhamdulillah, kuasa Tuhan,  bantuan teman2, dan guru2, kita semua berhasil mendapatkan pendonor darah. dr.  Ricard sangat helpful saat itu, Meski opname 3 bulan, dan 1 bulan Recovery,  Alhamdulillah Maudy sudah diizinkan pulang dan sehat wal'afiat untuk kembali ke sekolah.

Liburan semester kau berjanji mengajak kita semua mendaki.  Menghibur Maudy yang sangat ingin mendaki gunung. Sadam Hussein menjadi andalan kita sebagai guider. Sadun Dan kau berhasil mengajak Maudy dan kita semua Ke Marapi. Meski tak seluruh anak kelas ikut,  kau berhasil membahagiakan Maudy.

RIP.  Steven Anwar Piliang
3 November 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline