Perkembangan Zaman pada era milenial telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal kepemimpinan. Kepemimpinan milenial ditandai oleh pendekatan yang lebih fleksibel, inklusif, dan berorientasi pada teknologi. Namun, dalam konteks Indonesia, integrasi budaya lokal menjadi kunci penting untuk membentuk gaya kepemimpinan yang efektif dan berkelanjutan.
Latar belakang Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin
Berbicara mengenai gaya kepemimpinan milenial maka tidak lupa dengan sosok pemimpin muda berusia 34 tahun, Bupati Trenggalek Periode 2019-2024, Mochamad Nur Arifin, atau yang biasa dipanggil masyarakat dengan nama Mas Ipin. Beliau lahir dari keluarga dengan latar belakang ekonomi yang sederhana, bapaknya berprofesi sebagai tukang becak dan ibunya adalah seorang asisten rumah tangga.
Di usianya yang ke 25 tahun Mas Ipin berhasil terpilih menjadi Wakil Bupati Trenggalek dan masuk dalam rekor Muri sebagai Wakil Bupati termuda se-Indonesia. Terlahir dari keluarga dengan ekonomi yang sederhana, justru membuat sosok Mas Ipin peka dan peduli terhadap masalah sosial yang ada di sekitarnya.
Kini Mas Ipin maju menjabat sebagai Bupati Trenggalek menggantikan Emil Dardak yang dilantik menjadi Gubernur Jawa Timur. Selama menjabat sebagai Bupati Trenggalek beliau menggunakan gaya kepemimpinan milenial transformasional dalam menjalankan pemerintahan di Trenggalek. Kepemimpinan transformasional menekankan pemimpin agar memotivasi bawahannya untuk melakukan tanggung jawab melebihi ekspetasi yang diharapkan ditengah era milenial.
Gaya kepemimpinan milenial yang diterapkan Mas Ipin tetap berpegang dengan kearifan lokal kota Trenggalek dengan berinovasi agar menjadi budaya. Mas Ipin memiliki segudang inovasi dalam kepemimpinan milenialnya yang berhasil meraih penghargaan Apresiasi Inovasi Kecamatan CETTAR untuk Jatim Bangkit yang diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, karena inovasi tersebut dinilai mampu berdampak pada pelayanan sosial dan ekonomi lokal.
Program Kepemimpinan Milenial yang diterapkan Mas Ipin
Mas Ipin memiliki program prioritas utama yang diterapkan untuk pelayanan publik, penanggulangan kemiskinan, pengurangan kesenjangan, serta peningkatan kualiatas pendidikan.
Ketika menjabat sebagai Wakil Bupati Trenggalek bersama Emil Dardak, beliau mencetuskan Program Gertak (Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan) untuk mengurangi kesenjangan sosial dan kemiskinan yang menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk menggalang dana dari zakat, infak dan sedekah dari para Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun instansi lain serta masyarakat umum untuk disalurkan kepada masyarakat miskin di Trenggalek.
Program inovatif ini diapresiasi oleh Menteri Dalam Negeri RI dan mendapatkan penghargaan Good Practice Awards di tahun 2018. Walaupun memiliki berbagai prestasi dan pencapaian Mas Ipin selalu rendah hati dan menganggap pencapaiannya sebagai penyemangat untuk terus bekerja di masa depan.