Lihat ke Halaman Asli

Lutfi Dwi Prasetyo

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Waspada! Maraknya Ketegangan Konflik antar Etnis di Dalam Games Online

Diperbarui: 14 Mei 2024   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Di era digital saat ini, games online telah muncul sebagai kegemaran yang sangat populer di kalangan anak muda di seluruh dunia. Indonesia, dengan komunitas gamingnya yang berkembang pesat dan keragaman etnis, menjadi latar belakang yang unik untuk mengkaji bagaimana ranah interaksi virtual ini dapat secara tidak sengaja memicu ketegangan sosial di dunia nyata.

Pada intinya, dunia game online dimaksudkan untuk mempertemukan orang-orang melalui minat bersama dan persaingan yang ramah. Namun, beberapa jenis permainan yang memungkinkan komunikasi antar pemain telah memunculkan kekhawatiran tentang potensi penyebaran ujaran kebencian, sikap diskriminatif, dan konflik antar-etnis yang merembet ke dunia nyata.

Kemajemukan Etnis Indonesia

Dengan lebih dari 17.000 pulau dan lebih dari 300 kelompok etnis, Indonesia merupakan salah satu negara dengan keragaman etnis tertinggi di dunia. Meskipun kekayaan budaya ini sebagian besar telah hidup berdampingan dengan harmonis, tetapi letupan kekerasan etnis dan agama masih terjadi di berbagai wilayah di sepanjang sejarah negara ini.

Peran Permainan Online

Seiring dengan semakin populernya permainan online di Indonesia, para ahli memperingatkan risiko yang ditimbulkan oleh jenis permainan tertentu yang mempromosikan stereotip etnis atau memungkinkan komunikasi antar pemain tanpa sensor. Permainan yang berpusat pada skenario konflik etnis atau yang memungkinkan pemain untuk memisahkan diri ke dalam enklave etnis dapat berpotensi memperkuat prasangka dan permusuhan.

"Anonimitas interaksi online yang dikombinasikan dengan kemampuan untuk dengan mudah terhubung dengan individu yang sepaham menciptakan lahan subur untuk penyebaran ujaran kebencian dan penguatan bias etnis," jelas Dr. Rina Suryani, seorang antropolog budaya dari Universitas Indonesia.

Tantangan Moderasi dan Regulasi

Mengatasi masalah pelik ini membutuhkan pendekatan multi-jalur yang melibatkan pengembang game, lembaga pemerintah, dan pemimpin komunitas. Meskipun beberapa permainan online telah menerapkan sistem moderasi konten yang kuat, skala besar konten yang dihasilkan pengguna dan keragaman bahasa yang digunakan di Indonesia menjadi tantangan signifikan.

"Kami terus berupaya untuk menciptakan pengalaman permainan yang inklusif," ungkap perwakilan dari sebuah studio game besar. "Namun, skala dan kompleksitas dalam mengelola konten di berbagai bahasa dan konteks budaya menjadikannya tantangan yang terus berlanjut."

Membangun Komunitas Online yang Bertanggung Jawab

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline