Pengalaman Umrah di Masa Pandemi
Pelayanan Tamu Allah yang Sejati
Ketika kasus pandemi Covid 19 di akhir tahun 2020 dan awal 2021 menurun, Kerajaan Saudi Arabia sempat membuka pelaksanaan ibadah umrah bagi seluruh muslim dunia termasuk Indonesia.
Dan saya berkesempatan mendampingi Jamaah Umrah Sahara Kafila Wisata. Sebuah pengalaman yang sangat berkesan dan mengharukan. Berkesan karena pelayanan sangat berbeda dengan umrah normal, dan terharu karena tidak semua jamaah yang melakukan umrah bisa berkesempatan sholat di Matof atau area utama thawaf.
Hari pertama, kami dikarantina semalam di hotel dekat Bandara Soeta, untuk memastikan bahwa semua jamaah umrah tidak terjangkit virus Corona.
Setelah semua jamaah melakukan PCR, dan hasil negatif, kami pun terbang menuju Saudi Arabia dengan menggunakan pesawat Saudi Airlines.
Pelayanan di atas pesawat standar saja seperti umrah normal, hanya saja petugasnya (baca: pramugari) menggunakan baju khusus.
Sembilan jam penerbangan menuju Jeddah, sesampainya di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, yang merupakan bandara baru, semua protokol kesehatan diterapkan, mulai dari dokumen bebas Covif-19, dan formulir pernyataan dari airlines wajib disertakan selain paspor dan visa, serja jamaah harus berjarak mengikuti prokes.
Setelah pemeriksaan dokumen perjalanan, kita menuju Comvayer bagasi. Kita tidak diperkenankan membawa bagasi sendiri, kewajiban kita hanya memastikan bahwa bagasi kita sudah terkumpul di grup keberangkatan. Kemudian, bagasi akan dibawa oleh petugasnya atau biasa disebut porter.
Dan jamaah pun berbaris menuju bus, masuk ke dalam bus dengan antrian yang teratur dan paspor jamaah di-scan oleh petugas bandara.