Lihat ke Halaman Asli

Pemimpin Sejati

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Imamu al-qaum khadimuhum(pemimpin suatu masyarakat adalah pelayan mereka),begitulah perspektif para kyai dalam mengajarkan kepemimpinan kepada para santrinya,tidak heran gaya kepemimpinan seperti ini bukanlah hal yang asing di lingkungan pesantren,kemimpinan seperti ini membutuhkan yang namanya keihklasan dan pengorbanan yang tidak kecil,sekedar ilustrasi tidak ada satupun pesantren di seluruh indonesia atau bahkan di seluruh dunia yang menggaji kyainya ,mereka menjadi pembimbing,guru dan bahkan kadang-kadanag penyandang dana bagi kelangsungan pesantrenya tampa mengharapkan adanya imbalan apapun,seakan –akandan saya yakini yang terngiang-ngiang di telinga para beliau(kyai) ini hanya kalimat Imamu al-qaum khadimuhum.

Dalam salah satu bukunya yang berjuduk an bieng a muslim,Farid Eshac(seorang cendikiawan muslim afrika selatan)mencuplik cerita yang di sampaikan oleh Hujjatuh Al-Islam Al-Ghozali,bahwasnya ada dua orang sahabat bernama Abdullah Dan Abu ‘Aly yang akan bepergian keluar kota ,sesuai dengan petunjuk nabi harus ada menjadi pemimpin rombongan,kemudian singkat cerita abdullah mnejadi pemimpin rombongan.Dan mulailah abdullah menjalanlkan kepemimpinannya ,ketika rombongan kecil ini hendak berangkat Abdullah dengan sigab mengangkat karung perbekalan mereka,melihat hal itu Abu ‘Aly kemudian hendak menawarkanmembantu namun Abdullah menolak dan berkata “aku yang akan membawanya bukankah aku sudah menjadi pemimpin?maka patuhilah aku!”.ketika mereka beristirahat di perjalanan tiba–tiba hujan turun,kemudian dengan cekatan Abdullah mengambil mantelnya dan sambil berdiri melindungi Abu’alyyang ada di bawahnya dari derasnya air hujan,saat Abu’aly terbagun dan melihat hal itu abu ‘aly berakata dengan rasa kagum berkata “kau(abdullah) adalah pemimpin sejati”.seakan-akan kalimat Imamu al-qaum khadimuhum selalu menari-nari di syaraf otak Abdullah

Seandainya konsep kepemimpinan seperti ini dipahami dan menjadi dasar perjuanagan oleh para pemimpin negeri kita maka kemakmuran bukanlah utopia belaka bagi bangsa kita tercinta ini.karena rakyat sudah sangat merindukan sosok pemimpin yang betul-betul mengabdikan hidupnya untuk kepentingan seluruh rakyat indonesia bukan untuk para konglomerat dan pejabat berpengaruh saja.wallahu a’lam bi as-shawab.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline