Lihat ke Halaman Asli

Sungai Kehidupanku

Diperbarui: 30 Juli 2024   10:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada hari Minggu, Azka dan kakaknya bermain di lapangan. Lapang tersebut tempat kontes burung merpati. Di sebelahnya, terdapat sungai dengan air yang kotor dan banyak sampah.

"Kak, kenapa udara disini baunya tidak enak ya?" Tanya Azka.

"Coba kamu perhatikan sungai di sebelah kananmu. Apa yang ada di pikiranmu setelah melihat sungai itu?" Jawab Upi kakaknya Azka dengan pertanyaan kembali.

"Ihh... Air sungai nya kotor. Banyak sampah juga. Pantas saja udaranya bau." Azka menutup hidungnya.

"Kamu tau gak, apa penyebab sungai ini kotor?" Tanya Upi.

"Apa kak?" Tanya Azka kembali.

"Sungai ini kotor karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan sekitar. Mereka membuang sampah sembarangan, membakar sampah dimana saja, dan membuang limbah rumah tangga kemana saja."

"Oh iya kak, waktu itu aku pernah melihat ibu-ibu membuang sampah ke sungai. Dan sebagian sampah ada yang tersangkut di dasar sungai.

"Nah, itulah yang membuat lingkungan menjadi kotor. Bayangkan jika satu orang satu kantong sampah, dikali dua puluh orang dalam sehari, sudah pasti sampahnya sangat menumpuk. Akibat dari penumpukan sampah di dasar sungai, timbulnya berbagai penyakit, lingkungan yang kotor, udara menjadi bau, dan bisa menyebabkan banjir karena aliran air tersumbat. Kita semua harus menjaga kebersihan lingkungan. Apalagi sungai merupakan sumber utama bagi kehidupan masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan, yang mana air tersebut dimanfaatkan dalam kehidupan dan aktivitas mereka sehari- hari." 

Azka pun mengangguk tanda dirinya paham. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline