Lihat ke Halaman Asli

Kritik Pemerintah Provinsi Lampung, Bima Yudho Saputro dan Keluarga Diintimidasi

Diperbarui: 20 April 2023   14:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Baru-baru ini seorang mahasiswa asal Provinsi Lampung yang sedang menempuh pendidikan di Australia, Bima Yudho Saputro, dalam akun tiktok @awbimaxreborn mengungkapkan keresahannya terkait alasan kenapa Provinsi Lampung gak maju maju.

Menurut Bima, terdapat beberapa hal yang membuat Provinsi Lampung nggak maju-maju diantaranya adalah infrastruktur yang terbatas. Banyak sekali proyek pembangunan di Provinsi Lampung yang mangkrak salah satunya adalah Proyek Pembangun Kota Baru yang sudah menelan anggaran pemerintah pusat sampai ratusan miliar rupiah. "Sampe sekaran gue ngga pernah denger kabarnya lagi, itu aliran dana dari pemerintah pusat ratusan mliar ya bestie. Gue ngga tau tuh sampe sekarana udah jadi tempat jin buang anak kali, Kena lo" ungkap Bima pada video di akun tiktoknya. 

Selain mengkritik tentang infrastruktur, Bima juga mengungkapkan kritiknya terhadap kondisi jalan rusak di provinsi Lampung. Menurutnya, kondisi jalan yang rusak sangat mengganggu aktivitas sehari-hari warga Lampung, terutama dalam hal mobilitas perekonomian di Provinsi Lampung. Hal ini dapat menyebabkan kemacetan dan juga mengganggu keselamatan pengendara. 

Hal ketiga yang diungkapkan Bima adalah video tiktoknya yang sangat viral adalah sistem pendidikan yang lemah di Provinsi Lampung dan tata kelola yang lemah. Proses penyaringan peserta didik yang ada  sarat dengan kecurangan, terlebih rektor salah satu universitas negeri yang ada di Provinsi Lampung ditahan akibat kasus suap korupsi proses penerimaan mahasiswa baru. Padahal, banyak sekali tokoh-tokoh penting nasional dan orang-orang hebat yang berasal dari Provinsi Lampung. 

Ketergantungan pada sektor pertanian menjadi hal terkahir yang diungkapkan Bima, "Lampung itu provinsi yang memproduksi banyak banget hasil pertanian, kontribusinya sampai 40%. Namun sektor ini tidak bisa stabil" ungkap Bima diakhir video.

Namun, Bima merasa kecewa dengan respons dari Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi,  dianggap tidak responsif terhadap kritik masyarakat terkait masalah jalan rusak. Bima juga menyatakan bahwa Gubernur Lampung terkesan anti kritik dengan menolak untuk mengakui bahwa masalah jalan rusak merupakan tanggung jawab pemerintah setempat. 

Arinal Djunaidi bahkan diketahui mengancam keluarga Bima dengan mengatakan bahwa orangtuanya tidak becus mendidik anak dan meminta kedua orangtua Bima untuk menghentikan Bima dalam membuat video-video yang mengkritik Pemerintah Provinsi Lampung. Hal ini diungkapkan Bima dlah sebuah instastory di akun instagramnya @awbimax. 

Bima juga kedapatan langsung dilaporkan ke polisi oleh salah seorang Advokat dan Penasehat Hukum, Gindha Ansori Wayka atas dugaan penyebaran konten hoaks pada Senin, 10 April 2023.  Beberapa pihak menyatakan bahwa Bima tidak sendirian dalam pandangannya terhadap kondisi jalan rusak di Lampung. Masalah ini memang menjadi salah satu masalah utama yang sering menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah setempat. Namun, mereka juga menyatakan bahwa kritik terhadap Gubernur Lampung perlu disampaikan dengan cara yang konstruktif dan produktif, sehingga dapat membangun dialog yang baik antara masyarakat dan pemerintah setempat.

Dalam hal ini, pemerintah Lampung harus memperbaiki kondisi jalan yang rusak dan memperbaiki sistem perawatan jalan yang lebih baik. Selain itu, Gubernur Lampung perlu menerima kritik dan masukan dari masyarakat untuk memperbaiki kinerja pemerintah dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Kritik memang diperlukan untuk membangun sistem yang lebih baik dan untuk meningkatkan kinerja pemerintah, namun kritik tersebut perlu disampaikan dengan cara yang baik dan konstruktif.

Dalam kesimpulannya, kritik terhadap kondisi jalan rusak di Lampung memang menjadi salah satu masalah utama yang perlu diatasi oleh pemerintah setempat. Namun, kritik tersebut perlu disampaikan dengan cara yang konstruktif dan produktif, sehingga dapat membangun dialog yang baik antara masyarakat dan pemerintah setempat. 

Selain itu, Gubernur Lampung perlu menerima kritik dan masukan dari masyarakat untuk memperbaiki kinerja pemerintah dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Dengan demikian, diharapkan kondisi jalan di provinsi Lampung dapat membaik dan masyarakat dapat merasakan manfaat dari program-program yang dicanangkan oleh pemerintah setempat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline