Lihat ke Halaman Asli

Ahmad lutfiafandi

Fakultas ekonomi bisnis islam

Kopi Latte Art Kenikmatan dan Management Bisnis

Diperbarui: 9 September 2020   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kopi Latte Art, Kenikmatan dan Management Bisnis.
Ahmad lutfi afandi
501180031
Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sultan Thaha Saifudin Jambi
 
Kopi merupakan tanaman yang berasal dari Afrika, tepatnya di daerah Pegunungan Etopia. Kopi juga merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah lama dibudidayakan karena selain memiliki cita rasa yang nikmat, kopi juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan karena itu sampai saat ini kopi terus berkembang hingga ke seluruh penjuru dunia. Ada berbagai jenis kopi diantaranya yaitu robusta dan arabika. Semua jenisnya memiliki cita rasa yang berbeda yang tentunya sangat dicintai para penggemar kopi.
Jenis kopi robusta pertama kali ditemukan didaerah kongo. Robusta mulai dikembangkan diawal abad ke-20 oleh pemerintahan colonial belanda diindonesia. Kopi jenis ini lebih unggul dan berkembang, oleh karena itu kopi jenis ini lebih banyak dibudidayakan oleh petani kopi diindonesia. Tumbuhan ini tumbuh sangat baik pada ketinggian 0-900 dari permukaan laut, suhu yang dibutuhkan tanaman ini sekitar 26’c. Sedangkan kopi arabika ini tidak bisa hidup di kaki kaki gunung beda dengan robusta karena kopi tersebut bisa hidup didaerah yang sejuk dan dingin diketinggian kisaran 900-1500 dari permukaan laut. Kopi arabika sendiri memiliki rasa asam yang tidak dimiliki oleh kopi jenis robusta dan aromanya wangi mirip campuran bunga dan buah. Mungkin kalian akan menemukan kopi tersebut dikedai kedai yang memang menyediakan menu khusus untuk single original, contoh nya seperti v60 dan sebagainya. Karena setiap alat kopi yang berbeda akan beda juga penyebutannya meskipun memakai kopi jenis arabika ini.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa kopi memiliki nilai ekonomis yang tinggi, hal tersebut juga dapat direalisasikan dengan manajemen pengolahan produk dan pengelolaan terkait marketing yang bagus, untuk itu perlu adanya manajemen bisnis dalam proses pemasarannya, dengan harapan nilai jual kopi dapat lebih tinggi dari biasanya. Bagi anda yang hobi menikmati kopi barangkali sudah tidak asing lagi dengan latte art. Perlu anda ketahui, latte art merupakan espresso yang dikombinasikan dengan susu. Latte art pertama kali diciptakan oleh David Schomer. Ia merupakan pemilik kedai kopi espresso vivace yang berada diamerika serikat. Latte art tak lahir hanya sekedar menuangkan susu kedalam esperesso, berbagai proses yang harus dilalui, mulai dari susu yang dipanaskan dengan uap air untuk menghasilkan microfoam yang nantinya akan dikombinasikan dengan espresso, proses ini menggunakan balman (alat yang digunakan untuk memanaskan air yang nantinya menghasilkan uap). Dari microfoam inilah yang menghasilkn bentuk design dalam latte art.
Ciri khas dari latte art adalah dengan adanya gambar pada kopi yang dibuat oleh seorang barista yang memadu padankan seni dalam secangkir kopi yang tidak hanya nikmat diminum tapi juga indah dipandang. Gambar pada kopi juga sangat variatif, contohnya seperti tulip, roseta, swan dan sebagainya. Kopi latte juga bisa berbentuk dingin namun berbeda juga cara membuat dan penyajiannya. Saya akan memberikan gambaran latte art dan latte ice.

Latte art memang tidak semudah yang dilihat. Diperlukan keterampilan dan kesabaran untuk menghiasnya untuk menjadi sebuah gambar yang akan disajikan dimeja pelanggan agar memunculkan rasa kenikmatan yang muncul dari berbagai gambar yang dibuat, hal tersebutlah yang menjadikan latte art banyak digemari oleh remaja remaja pecinta kopi dan membuat mereka tidaklah bosan untuk menikmati kopi tersebut diwaktu senjang.
Menikmati latte art tentunya memiliki sensasi tersendiri. Meski bagi penikmat kopi, semua kopi tentu rasanya nikmat, tapi dengan suguhan yang rupawan saat penyajian membuat nilai dari secangkir kopi menjadi lebih bermakna. Perlu kalian ketahui latte art lebih digandrungi oleh kaula muda karena dari penyajiannya yang dapat dikatakan “instagramable” menarik minat tidak hanya pecinta kopi tapi juga masyarakat awam yang awalnya tidak menyukai kopi. Banyak cara orang dalam menikmati kopi latte ini salah satunya adalah dengan menyeruput kopinya dengan hati hati sehingga latte art tidak rusak sampai seruputan terkhir. Tidak hanya pada latte, hal itu juga berlaku pada cappuccino. Latte art juga merupakan salah satu cara pengusaha pengolahan kopi dengan menggunakan pendekatan management bisnis, dari hasil survei saya diberbagai kedai terutama di “secangkir kopi” yang berada di Jambi. Latte art sangat penting bagi seorang pembisnis (owner) untuk menarik minat pelanggan menikmati secangkir kopi dalam penyajian yang lebih eksklusif, estetik, dan tidak monoton. Selain itu, banyak nilai-nilai penting dari sebuah latte art yang akan saya jelaskan dibawah ini ;
1. Instagram value. Ini penting untuk mempromosikan sebuah kedai kopi. Latte art adalah daya tarik paling yahud untuk membuat penikmat kopi pemula mampir  ke kedai tersebut, minimal untuk mengambil potret dari sebuah kopi yang nantinya juga dapat menarik minat pelanggan lain.
2. Sajian gambar gambar yang menarik sehingga pelanggan betah mampir dikedai untuk jenjang yang lama.
3. Untuk kompetisi antar barista. Oleh karena itu ada yang namanya world latte art championship, buat mereka yang serius dibidang ini.
Hal itulah yang membuat pebisnis selalu mengutamakan menu tersebut disetiap kedainya dan membuat gambar seunik mungkin agar tercipta seni yang indah agar menjadi daya tarik tersendiri.
“secerca tinta untuk pembaca, semoga bermanfaat!”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline