Lihat ke Halaman Asli

Pilih Gayus Atau Kwik?

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12948834001221726723

Akhir-akhir ini wacana mempekerjakan gayus kembali menguat.  Gayus tidak hanya berkesempatan lolos dari hukuman tetapi juga mendapatkan anugrah menjadi staff ahli polri. Plan Gayus, sangat luar biasa: membasmi korupsi di Indonesia hanya dalam waktu 2 tahun! Saya teringat film 1/2 comedi, "Catch Me If You Can". Film yang dibintangi Leonardo Dicaprio dan Tom Hank ini, menuturkan kembali kisah nyata penipu nomor satu Amerika, Frank Abagnale JR.  Hidup Frank berakhir manis. Setelah melewati hukuman, Frank direkrut FBI mantan musuhnya ! Bisa jadi Gayus dan para pendukungnya terinspirasi kisah di atas. Namun, kening saya kemudian berkerut. Apa sulitnya menjadi koruptor di Indonesia ? Eddy Tansil yang hanya kelas 2 SD pun bisa membobol 565 juta dollar AS, setara dengan 5,085 Trilyun rupiah ! Saya teringat buku Kwik Kian Gie," Saya Bermimpi Menjadi Konglomerat." Kwik menomorsatukan menyogok konsultan agar bisa mendapatkan feasibility study, agarmodal yang sedikit inibisa menggelembung karena support pinjaman dari bank. Paparan Kwik, sangat detail dan rasional. Berbeda dengan Gayus yang aji mumpung. Saya yakin, Gayus tidak sehebat yang diperkirakan. Dari pada pemerintah mempekerjakan Gayus, alangkah baiknya bila memberikan hukuman yang setimpal. Jangan sampai masyarakat menjadi apatis,"Pencuri ayam dihukum 3 bulan. Sementara Gayus .....?"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline