Lihat ke Halaman Asli

Bahaya Makan dengan Bersandar, Tidak Disukai Rasulullah SAW dan Ada Risiko Kesehatan

Diperbarui: 15 Maret 2022   12:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahaya makan dengan bersandar bukan hanya tidak disukai Rasulullah SAW, melainkan juga memiliki risiko kesehatan. (Sumber gambar: Pexels via Pixabay)

Bahaya makan dengan bersandar bukan hanya tidak disukai Rasulullah SAW, melainkan juga memiliki risiko kesehatan.

Manusia hidup memerlukan makan dan minum sebagai kebutuhan primer dalam kehidupan. Karena makanan adalah suber energi kita untuk melaksanakan segala aktifitas keseharian kita.

Tetapi, ada cara-cara makan yang salah yang bisa menyebabkan timbulnya rasa sakit pada tubuh kita, akibat cara makan yang salah. Salah satunya adalah dengan makan sambil bersandar (condong).

Makan dengan Bersandar Tidak Disukai Rasulullah SAW

Cara makan bersandar tidak disukai oleh Rasulullah SAW. Dalam hadist beliau mengatakan, “Aku tidak makan dengan keadaan bersandar” (HR.Bukhairi).

Dan ternyata ketika dikaji dalam ilmu kesehatan itu memang benar bahwa makan lebih baik dengan duduk tegak dan tidak condong pada arah manapun ataupun bersandar.

RIsiko Kesehatan Makan dengan Bersandar

Ketika kita duduk tegak syaraf pencernaan berada dalam keadaan tenang, tidak tegang sehingga apa yang dimakan akan berjalan pada dinding usus dengan lembut dan perlahan sehingga tercipta keseimbangan organ pencernaan.

Dalam keadaan duduk tegak tidak akan menyebabkan perut terlipat dan diafragma lebih terdorong ke bawah sehingga tidak akan berbahaya bagi lambung.

Baca Juga: Ini yang Saya Lakukan untuk Mengatasi Gangguan Asam Lambung

Ketika kita duduk tegak rongga dada pun sebagai alat pernafasan juga akan lebih lapang karena tidak tersesak oleh makanan.

Tetapi apabila kita makan dengan posisi duduk bersandar bisa menimbulkan makanan yang sudah masuk ke dalam lambung keluar lagi ke esophagus (kerongkongan) bersama dengan cairan asam lambung, sehingga esofagus terasa terbakar dan panas.

Gjala ini biasa disebut Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau ada yang menyebut ini gejala Refluks Asam.

Refluks asam adalah kondisi di mana cairan dan gas dari lambung berbalik mengalir ke kerongkongan. Akibatnya, mulut jadi terasa pahit dan dada terasa terbakar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline