Lihat ke Halaman Asli

Ya Allah Ridhoi Ibuku

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mencintai, menyayangi dengan ikhlas tanpa pamrih, sungguh mulia kau Ibu. Hanya satu pintaku padaMu untuk Ibuku, Ya Allah Ridhoi beliau.

Mimpi Yang Indah

Sangat indah mimpi yang kurasakan. Minggu pagi aku terjaga dari tidurku, teringat mimpi yang baru saja kuselami. Mimpi yang sungguh aku harapkan terjadi.

Ramai orang berkunjung mengucapkan selamat, terhias senyum indah dan wajah bahagia terpancar dari kedua Ibu Bapakku, saat aku melangsungkan pernikahan dengan wanita pujaan hati. Bahagianya menjalani resepsi itu.

Aku sungkem kepada Ibu Bapakku, menangis, bahagia, terharu. Hal terindah dari semua mimpi yang pernah kualami. Kuingat usiaku kini yang memang sudah pantas berkeluarga. Jujur dalam hati, ketika terbangun  ada rasa ingin menikah guna menjalani Sunnah Rasul SAW.

Ibu kau pernah mengatakan kepadaku, jika mencari istri cari yang sayang sama orang tua. Aku sedang berusaha Ibu. Kelak ingin sekali rasanya saat menikah aku bisa sungkem kepadamu Ibu, walau hanya dalam mimpi.

Ibuku Pedagang Tangguh

Ibuku seorang pedagang buah-buahan. Sejak aku kecil Ibuku sudah berdagang untuk membantu perekonomian Bapakku yang bekerja di pabrik. Beliau pernah berdagang gorengan, nasi goreng, sate kikil dan lainnya, terakhir buah-buahan. Hingga orang-orang disekitar tempat kami tinggal mengenal Ibuku sebagai pedagang yang rajin, ulet, gigih, tekun, pekerja keras tanpa mengenal rasa capek dan lelah. Itu semua dilakukan demi keluarganya, demi Bapakku, adikku dan aku.

Sudah banyak buah-buahan yang aku makan. Semangka, manggis, pisang, jeruk, apel, nanas, mangga, melon, kecapi, klengkeng, kesemek, sawo, pir, strawberry, anggur, duku, sukun, nangka, sirsak, srikaya, berbagai jenis jambu, pepaya, menteng, jambu mede, rambutan, durian, buah naga, timun suri, blewah, buah atep, jagung, buah lontar dan buah lainnya yang mungkin tidak tersebut. Semua yang aku sebutkan tadi pernah aku makan, dan itu karena ibuku.

Ibuku Ingin Aku Jadi Sarjana

Ketika aku masih SD, kami sekeluarga suka menonton film Si Doel Anak Sekolahan. Masih kuingat jelas saat Ibu berkata kepadaku, kalau beliau ingin anak-anaknya menjadi Insinyur atau Sarjana. Waktu itu aku belum mengerti apa arti dari Insinyur atau Sarjana. Yang aku tahu ya seperti Si Doel itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline